Sabtu, 26 November 2011

Kunci Jawaban dari Tuhan (part 5) End


Kami berdua lalu terdiam, tak tau harus berbuat apa...
Diluar suara kicau burung menggema membelah sukma...
Dikamar yg di cat warna putih ini aku terdiam membisu, bingung harus memulai dari mana..
Memang ini bukan saat yg tepat untuk berada di kamar, apalagi udara sedang dingin-dinginnya.

"Nis, kita keluar aja yuk.. sepertinya masih terlalu pagi. Aku ingin mengenal lebih jauh tempat sekitar sini" sahutku

"Kamu gak mau makan dlu Mas ? Nanti biar Nissa buat.." pintanya menawarkan

"Memang kamu mau masak apa Nis ?"

"Emmh, Bagaimana kalau bakso ? kebetulan di kulkas ada.."

"Mhh.. Boleh juga, pas untuk mengurangi hawa dingin disini"

"Kalau minumnya Mas mau apa "

"Jahe hangat aja deh kalau ada, Mau aku bantu masak gak Nis ?"

"Gak usah Mas biar aku aja, Mas tunggu aja di pondok dekat kolam renang. Biar sekalian aku yg antar.."

"Baiklah kalau begitu, aku keluar duluan ya Nis"

"Ya,, Hati hati mas"

"Oke" sahutku


Aku pun keluar dari kamar itu dan menuju ke pondok yg bersebelahan dgn kolam renang, disana sudah dialasi tikar dan juga bantal, sisi"nya terbuat dari kayu jati yg kuat.. disudut pondok ada sebuah gitar .

"Wah, kebetulan ada gitar.. Bagaimana kalau nanti aku buat suasana cair ? menyanyikan beberapa bait lagu untuk istri tercinta ?" pikirku

kemudian aku mencoba mengetes gitar itu, mencoba mencari melodi yg bagus..

Aku  menyetel senar gitar, setelah dirasa pas aku pun bersandar di bantal.. mencoba rilex..



Sementara itu di dapur, Nissa sedang merebus bakso,sesekali melihat ke jendela dapur yg mengarah ke teras sambil melihat Mas Irwan yg tertidur pulas..

"Ya Tuhan, terimakasih engkau telah mengabulkan doaku dan mengirimkan seseorang yg berarti buat hambamu.." kata Nissa sambil meneteskan airmata bahagia


Saat Nissa sedang asyik asyiknya melamun, ternyata di kamar terdengar bunyi telepon yg langsung membuyarkan lamunannya. Langsung saja ia berlari ke kamar, takut terjadi sesuatu yg buruk..

Setiba di kamar, Nissa mencari sumber suara.. ternyata datangnya dari arah tas,
langsung saja ia membuka tas yg dipenuhi baju itu..
saat sedang memeriksa tas dan akhirnya menemukan hpnya yg sudah berhenti berdering , ternyata ada secarik kertas yg terjatuh ke lantai kamar.

"Kertas apa ini ?" kata Nissa sambil melihat kertas yg terlipat.


dan ternyata itu kertas Ujian MTK punya anak didiknya yg terbawa ke dalam tas, yg telah diisi jawaban...

"Oh, ternyata kertas ujian MTK, tapi kenapa bisa kebawa ya ? perasaan sudah kuberi ke anak privatku " kata Nissa sambil membawa kertas itu ke laci kaca dan menaruhnya disana.

Nissa pergi ke dapurr sambil melihat siapa yg menelpon masuk, tetapi ternyata nomornya di privat number sehingga ia tidak tau siapa yg menelpon.

"Ah, siapa yg iseng nelpon sih," pikir Nissa bingung, tapi menghentikan pikirannya karena bakso yg dimasaknya sudah matang

"Aduh, rasanya gimana ya ? enak gak sih." kata Nissa takut. Takut bila nanti suaminya gak suka, tapi juga males mencicipi..

Akhirnya tanpa dicicipi terlebih dahulu, Nissa pergi ke teras




Sementara itu aku yg tertidur malah bermimpi bertemu seseorang pemuda berbaju putih, dia memberiku selembar kertas. Aku yg tak tau kertas apa itu, akhirnya memanggil pemuda itu

"Maaf ini kertas apa ?" tanyaku kepada pemuda itu

"Itu jawaban untukmu dari Tuhan" kata pemuda itu sambil terus berjalan.

Aku yg tak tau maksud dari pemuda itu akhirnya memanggilnya sekali lagi tapi pemuda itu telah menghilang.

aku yg menyaksikannya akhirnya terbangun dari tidur sambil mengucap istigfar..


"Astagfirullah," kataku

"kamu kenapa Mas ?" tanya istriku yg ternyata sudah ada di depanku

"Aku tak tau Nis, tiba" aku bermimpi bertemu seorang pemuda berbaju putih"

"Oh, aku kira kenapa.. kalau menurutku Mas itu pertanda baik" kata istriku bijak

"Yah aku harap seperti itu" kataku mengaminkan

"oh iya..Ini Mas sarapannya.." ujarnya agak grogi

"Terimakasih Nis, sarapan ini akan slalu jadi sarapan spesialku karena ini merupakan sarapan pertama kita sebagai suami istri" kataku sambil melihat kuah bakso, yg terlihat enak disantap hangat"


"Kamu coba dulu dong Mas, enak apa tidak.. aku takut malah tidak enak lagi.."

"Mhhh.. Kamu membuat makanan ini dari hatimu yg terdalam kan ?"

"YA tentu saja Mas, kamu kan suamiku.."

"Kalau begitu bakso ini pasti enak.."

"Lho, koq bisa gitu ? kan belum dicoba.."

"Itulah sebabnya, segala sesuatu yg dilakukan dari hati.. apapun itu pasti akan terasa indah apabila dilakukan tanpa dasar paksaan. Walaupun nanti makanan yg kumakan asin pun akan terasa manis..  karena kamu membuatnya dari hati.."

"Aku tersanjung Mas mendengarnya. Ya sudah Mas makan saja dulu nanti keburu dingin"

"Baiklah, tapi kamu ikut makan dgnku ya ?"

"Aku ambil mangkuk dulu ya Mas"

"Gak usah Nis, biar 1 mangkuk saja.. aku yg suapin.."



Akhirnya kami berdua makan bakso itu, memang enak rasanya kalau sudah beristri.. akan ada slalu kekasih yg menemani..

Aku jadi teringat pepatah..

Kekasih sejati adl seseorang yg mampu membuatmu tersenyum, membuatmu tertawa. Yang slalu membawa cinta tanpa pernah meminta tapi dgn rasa tulus saling memberi demi orang yg kau kasihi 


Setelah kami selesai makan, kami pun berjalan menyusuri rerumputan dgn membawa sebuah gitar...

"Kamu kenapa bawa gitar Mas ?"

"Untuk mencairkan suasana aja Nis.."

"Owhh"


""Eh Nis kita kesana aja yuk, pemandangannya bagus.." kataku sambil menunjuk padang  rumput yg menurun.. disana ada bangku panjang yg cukup untuk dua orang

"Boleh.."


Kami berdua bergandengan tangan,, ada rasa nyaman yg sulit sekali untuk dijelaskan..
setelah sampai aku berkata kpd Istriku..

"Aku punya lagu buat kamu.. dari lagu bryan adams,, dengar ya.." kataku menjelaskan

"Iya Mas"

"Ehhhmmm.. " dehamku sambil merefresh tenggorokan

lalu kupetik gitar sambil menyanyikan lagu untuk istriku tersayang... agar lebih terlihat romantis



To really love a woman
To understand her
You gotta know her deep inside
Hear every thought
See every dream
And give her wings when she wants to fly

And when you find yourself
Lying helpless in her arms
You know you really love a woman

When you love a woman
You tell her that she's really wanted
When you love a woman
You tell her that she's the one
She needs somebody
To tell her that it's gonna last forever
So tell me have you ever really
Really really ever loved a woman

To really love a woman
Let her hold you
Do you know how she needs to be touched ?
You gotta breath her
Really taste her
To you can feel her in your blood
Then when you can see your unborn children in her eyes
You know you really love a woman

When you love a woman
You tell her that she's really wanted
When you love a woman
You tell her that she's the one
She needs somebody
To tell her that you'll always be together
So tell me have you ever really
Really really ever loved a woman

You got to give her some faith
Hold her tight
A little tenderness
You gotta treat her right
She'll be there for you
Taking good care of you
You really gotta love your woman

And when you find yourself
Lying helpless in her arms
You know you really love a woman

When you love a woman
You tell her that she's really wanted
When you love a woman
You tell her that she's the one
She needs somebody
To tell her that it's gonna last forever
So tell me have you ever really
Really really ever loved a woman
Just tell me have you ever really
Really really ever loved a woman
Just tell me have you ever really
Really really ever loved a woman.




aku terbatuk berkali kali.. capek juga nyanyi bahasa inggris,
namun semua terbayar karena Nissa akhirnya memelukku erat"

"Makasih Mas lagunya.. Aku suka banget.." katanya tersenyum sambil berkaca-kaca

"iya Nis, mhh mungkin aku bukanlah lelaki sempurna tetapi kupunya sejuta asa untuk membuat istriku tersenyum bahagia" kataku menjelaskan

Nissa tidak menjelaskan dgn kata" tapi dengan pelukannya aku tau bahwa ia bahagia..


Aku baru mau mencoba berbicara tapi celanaku terasa bergetar, ternyata ada panggilan masuk...


"Mas, ada telepon masuk.." kata Nissa kepadaku

"Iya Nis, aku terima dulu ya ?" kataku mencoba menjelaskan



aku lalu mengambil hp dari saku kantong celanaku, dan aku tak tau ternyata kertas ujian yg selama ini kusimpan terjatuh ke rumput,

Nissa yg melihat kertas itu akhirnya mengambilnya, sedangkan aku asyik mengobrol dgn pak Rosyid yg menanyakan apa aku betah tinggal di villa, lalu aku jawab bahwa aku betah di sini, mampu menghilangkan stress selama berada di jakarta..

setelah aku selesai berbicara dgn pak Rosyid, Nissa berbicara kepadaku

"Mas, ini kertas apa ?" kata Nissa sambil menunjukkan selembar kertas yg sudah menguning


aku setelah melihat kertas itu bru ingat bahwa aku ingin sekali meminta kertas ujian saat berada dirumah Nissa, apa masih ada sekarang ?

"Oh, itu kertas jawaban matematikaku Nis, ngomong" kamu masih menyimpan kertas ujian mtk saat kita SMP yg waktu pertama kali aku taaruf gak Nis ? aku lupa menanyakan tentang ujian itu.. aku masih ingat  kertas ujian mtk itu ada di meja rumahmu"

"Ada Mas di dalam, sebentar ya aku ambilkan" kata Nissa lalu pergi ke dalam villa


sekitar beberapa menit akhirnya ia datang sambil membawa kertas ujian itu..


"Ini Mas, aku juga gak mengerti kenapa kertas ujian itu bisa ada di tasku, padahal aku tinggal dirumah. Memangnya ada apa Mas dgn kertas ujian itu ?" kata Nissa heran


"Ini ada hubungannya dgn masa lalu Nis, aku yakin kalau aku gak lulus smp.." kataku menjelaskan

"Masa sih, aku gak yakin kalau kamu gak lulus Mas, bukannya nilaimu delapan ya ?" ujarnya

"Iya, tapi semua yg kupelajari gak ada yg masuk ke otak, coba deh kamu cocokin dgn kertas kamu.."


Kami berdua saling melihat kertas ujian dan saling mencocokkannya, ternyata memang benar kalau aku gak lulus.

"Ternyata selama ini Tuhan telah berbaik hati kepadaku Nis.." Kataku sambil terus memegang kertas itu

"Mungkin itu karena kamu sholat tahajjud Mas, dan Allah mendengar doamu.. Kamu kan pernah bilang kalau menjelang ujian kamu sering tahajjud Mas. Inilah kunci jawaban dari Tuhan untukmu Mas.." kata Nissa dgn penuh ketulusan

"Ya, kamu benar Nis, Pintu Kebijaksanaan Tuhan selalu terbuka lebar bagi hambanya yg mau mengenal Tuhannya. Dan mimpi yg selama ini aku rasakan.. di tempat ini, pertemuan dgn seorang pemuda.. Semua adalah peristiwa masa depan yg akan kta lewati di tempat ini. Aku pernah bilang kalau aku pernah mengunjungi tempat ini Nis, ternyata semua itu ada di mimpiku.. Dalam mimpi aku melihat seorang lelaki dgn seorang perempuan yg memegang kertas dan berada di padang rumput yg luas .. aku baru tau kalau itu 2 kertas yg kita pegang ini, dan rumput itu adalah tempat ini." Kataku menahan haru, Nissa juga terharu mendengarnya..

Kami berdua melihat keatas langit, awan berarak menandakan hujan sebentar lagi turun..
Kami terdiam menikmati tiap tetes hujan yg dianugrahkan Tuhan, kami saling berpegangan erat..
tiba" saja aku tertawa, Nissa yg melihatku tertawa seorang diri heran dibuatnya..

"Kamu kenapa tertawa Mas ?"

"hha.. aku jadi berpikir satu hal Nis. Apa pemuda yg kutemui adalah malaikat mikail ?" kataku sambil tersenyum

"Kalau malaikat Mikail memang kenapa Mas ?"

"yah, aku hanya berpikir bahwa Tuhan mengirimkan malaikat mikail kepadaku untuk membawa rizkiku yg berupa kertas jawaban ini.. seperti yg kau tau kalau malaikat mikail adalah pembagi rizki yg sudah diatur per orangnya oleh Allah. Bagiku rizki bukan hanya karena harta, tetapi kesehatan, sehat jasmani dan rohani adalah anugrah terindah yg diberikan oleh Tuhan kpd hambanya.. betapa pentingnya kesehatan sehingga harta hanya barang murah jika dibanding kesehatan. Aku jadi yakin bahwa inilah rizki terindah bagiku Nis yaitu sehat dan kunci jawaban ini, secarik kertas yg ternyata berguna bagiku pada akhirnya..

"Ya Allah, terimakasih engkau telah mengirimkan rizki ini ya Rabb, titipkanlah salamku kepada Baginda Muhammad ya Allah, beserta malaikat mikail, jibril dan malaikat lainnya.. Titip juga salam hamba kpd orangtua hamba ya Rabb, semoga kami berdua dapat bertemu bersama orangtua hamba.. Amiin


Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 98 :
Barangsiapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang yang kafir”.


The End

By: Willdan

Minggu, 20 November 2011

Kunci Jawaban dari Tuhan (part 4)


Setelah Ustadz Faqih memberikan wejangan bagi kami, barulah memulai ke inti dari ta'aruf ini. Ustadz Faqih pun berkata kpd kami.

"Nah, sekarang hanya tinggal bertanya kpd sahabat terdekat tentang pribadi kalian masing". Apa kalian sudah membuat daftar nama yg akan kalian tukar satu sama lain ?" Tanya sang Ustadz

"Sudah Ustadz" Kata kami berdua sambil mengeluarkan selembar kertas berisi daftar nama sahabat.


Kami pun saling menukar kertas itu, tapi setelah saya melihat daftar nama yg diberikan oleh Nissa, saya berkata kpd Nissa..

"Ini benar daftar sahabatmu Nis ? Kalau begini aku bisa disangka tukang sensus penduduk.." Kataku sambil melotot melihat daftar nama yg mirip struk belanjaan karena banyaknya sahabat yg tercantum disana..

yg ditanya malah tertawa..

"Xixixi,, kan kamu pernah bilang Mas kalau berbuat sesuatu jgn setengah" nanti hasilnya akan setengah" makanya aku buat daftar sebanyak itu."

Aku yg mendengar hanya tersenyum, memang benar apa yg dilakukan Nissa..

CINTA ADALAH PENGORBANAN, TAK ADA CINTA TANPA SATU PUN PENGORBANAN.. - berkorban waktu dan tenaga untuk sesuatu yg akan kita petik hasilnya -.

"Kau benar Nis, lagipula ini juga bentuk pengorbanan kita untuk merajut tali nan kekal abadi"

Saya pun bertanya kpd Ustadz Fadih tentang waktu yg dibutuhkan untuk meninjau pendapat sahabat.

"Kalau kalian bisa mungkin sebaiknya satu minggu dari sekarang." Pinta Ustadz

"Insya Allah, kami bisa Ustadz." kata kami berdua serempak

"Baiklah kalau begitu, seminggu lagi kta akan membicarakan tentang hasil ta'aruf kalian dan jalan keluarnya apabila ada masalah.. Baru kemudian berdiskusi tentang pernikahan. Mhhh..sebelum menutup ta'aruf ini, mari kita berdoa semoga apa yg kita lakukan hari ini diridhoi oleh Allah. Ya Allah engkau mengetahui bahwa hati" ini  telah berhimpun dalam cinta padaMu, telah berjumpa dalam taat padaMu, telah bersatu dalam dakwah padaMu, telah terpadu dalam membela syariatMu. Kokohkanlah ya Allah ikatannya. Kekalkanlah cintanya. Tunjukilah jalan"nya. Penuhilah hati" ini dgn Nur CahayaMu yg tiada pernah pudar. Lapangkanlah dada" kami dgn limpahan keimanan padaMu. Nyalakanlah hati kami dgn ma'rifat padaMu. Matikanlah kami dlm syahid di jalanMu. Sesungguhnya Engkaulah sebaik" penolong ya Allah. Sampaikanlah kesejahteraan, ya Allah pada junjungan kami, Muhammad, keluarga dan sahabatnya dan limpahkanlah kpd mereka keselamatan."

"Amiiin"


Akhirnya saya pamit kpd Ustadz, Nissa dan Pak Rosyid, tapi baru saya mau melangkah ternyata Suara Adzan berkumandang, suara panggilan Tuhan. Maka kami pun sholat berjamaah bersama penduduk setempat dgn diimami oleh Ustadz Faqih. Baru setelah itu aku pamit pergi akan tetapi kaki ini urung melangkah.. seperti ada sesuatu yg kurang,
Ternyata benar, aku lupa meminta nomor Hp Nissa, karena aku biasanya menelpon langsung kerumah kalau ada apa apa..

"Oh iya Nis, tolong kirim no hp kamu ya.. supaya nanti kita bisa membahas tentang mahar dan sebagainya"

"Oh iya Mas, aq misscall ya.." kata Nissa

"Beres,, baiklah aku pamit dulu Nis. Mudah"an daftar nama yg kamu berikan bisa aku cari alamatnya.. aku gag mau jadi ayu ting ting yg susah cari alamat.. hhe"

"xixixi,, itu alamatnya benar loh. kalau gag benar coba aja Mas tanya tukang ojek"

"hha, bisa aja kamu Nis bercandanya. Ya sudahlah nanti target seminggu gak tercapai lagi kalau ngobrol terus, aku pamit ya Nis.. Assalamu'alaikum"

"Waalaikum salam"



Sehari dua hari hingga akhirnya seminggu kemudian selesai juga misiku mendata org.. maksudku menanyakan sifat luar dalam tentang Nissa. Ternyata memang sifatnya baik, hampir mendekati sempurna ( bknnya sempurna, karena kesempurnaan hanya milik ALLAH ) menurut penilaianku.

Ya rabb, terimakasih engkau telah menjodohkanku dengannya, Hambamu ini akan sekuat tenaga menjaga calon bidadari yg engkau turunkan ya Rabb. Jadikanlah ia bidadari hamba di dunia dan akhirat dan persatukanlah kami di Surgamu kelak bersama keluarga hamba ya Allah.. Amiin


Aku mencoba untuk mengirim pesan ke Nissa apakah  dia telah selesai. Lalu jawabnya :

Alhamdulillah semua lancar, kamu juga kan Mas ?



lalu kubalas :

Alhamdulillah, oh iya saudaraku telah datang dari dari Kalimantan, dia yg akan jadi saksi untuk pernikahan kita. Mhhh.. Nis nanti setelah kta selesai bertemu di masjid untuk berbicara tentang ta'aruf kita ke makam bapak ibuku ya ?, untuk meminta restu dari orangtuaku. Kalau ibuku masih hidup, pasti beliau senang bertemu dgnmu Nis 


Ya mas, aku jg ingin bicara hal itu.. memang ridho orang tua adalah ridho Tuhan mas



Akhirnya aku menutup pesan, dgn untaian kata" untuk Nissa :

Nis aku punya puisi, namanya poem of heaven, dibaca ya ? :


Cintaku takan pernah habis ditelan masa
Cintaku sebanyak butiran pasir di gurun sahara
Sebanyak bintang yg bercahaya ketika malam tiba
Sebanyak hembusan napas yg menggema
Selama nyawa masih ada di dada
Aku akan slalu memujamu hingga akhir waktu
Selama jantung ini terus berdetak
walaupun nanti mataku tak sanggup melihat
Aku akan setia mendampingimu
Mengarungi hidup untukmu
Hanya bersamamu..



lalu kutunggu balasan dari Nissa, tapi ternyata gak dibalas jga, aku lalu mengirim sms :


Nis, koq gak dibalas ? smsnya jelek ya ?


lalu dibalas juga oleh Nissa :


Bagus Mas, hanya aku menangis membacanya.. jadi gak sempat balas  T-T


lalu balasku :


Syukurlah kalau begitu, btw aku tutup dulu ya ? aku langsung ke Masjid Rimlah


lalu balasnya :


Ya, aku sudah ada disini Mas, menunggu tiap detik.. btw makasih smsnya :)


lalu kututup sms, menaiki motor menyusuri jalan sudirman, serasa berada di ajang moto GP, entah mengapa..
Mungkin karena jantung berdebar menunggu semuanya selesai...


Akhirnya aku sampai juga di Masjid dan bertemu Ustadz Faqih, Pak Rosyid, dan Nissa.
Perbincangan tentang ta'aruf berlangsung cepat dan tdk ada masalah berarti karena kata Ustadz sifat kami tak jauh berbeda,
Barulah sekarang membicarakan tentang konsep pernikahan, aku berkata kpd ustadz dan ayah Nissa kalau saudaraku telah datang dari Kalimantan dan siap jadi saksi. Lalu masalah adat, aku yg asli jakarta siap bawa Roti Buaya dan masalah bawa"an itu nanti di serahkan oleh Saudaraku. Lalu beralih ke masalah mahar, Ustadz yg berbicara terlebih dahulu.

"Ustadz hanya menyampaikan tentang mahar, harus dgn kerelaan kalian berdua. Sebagaimana dlm ayat AlQuran :

“Berilah mereka mahar dengan penuh ketulusan. Tetapi jika mereka rela memberikan sebagian dari mahar, maka ambillah dengan cara yang halal dan baik.” (QS An Nisa’ ayat 4)

dari Aisyah bawasannya nabi berkata :”sesungguhnya pernikahan yang paling besar barakahnya adalah yang paling ringan biayanya” (HR ahmad).

Itulah dasar tentang Mahar, sebenarnya banyak hadits yg berkaitan tentang mahar.
Bagaimana dgn kalian berdua sudah menentukan maharnya ?

"Kalau saya semua diserahkan kpd Mas Irwan Ustadz, berapa pun maharnya asal berkah. Bagiku ustadz keberkahan lebih penting dibandingkan mahalnya mahar tapi tidak berkah.." kata Nissa bijak diiyakan Pak Rosyid

"Baiklah kalian nanti berembuk tentang Mahar, Baiklah mungkin sampai sini dulu pembicaraannya. Kalau ada apa" kita bicarakan nanti Insya Allah" Ujar sang Ustadz menutup pembicaraan


Hatiku dan hati Nissa lega mendengarnya karena ada sang Ustadz yg siap membantu, tinggal kami membicarakan tentang Mahar dirumah Pak Rosyid. Disana aku membicarakan mahar yg niatnya aku beli beberapa gram dan ternyata Alhamdulillah mereka setuju dgn mahar yg niatnya kubeli.. Jadi tinggal masalah setelah menikah apakah Nissa mau jika menempati rumah peninggalan orangtuaku ?

"Nis, apa kamu mau tinggal di rumah peninggalan orangtuaku setelah kita menikah ?" tanyaku

"Dimana saja aku mau Mas, tapi saat bulan madu mas mau kan kalau kita beberapa hari menginap di Vila Puncak ?
Karena disana ada Vila milik Ayah, kebetulan blm disewakan jadi kita bisa menginap selama beberapa hari.. Mas gak keberatan kan ?"

"Aku gak keberatan Nis, terserah kamu bagaimana enaknya. Oh iya aku ingin membeli cicin dulu Nis.. Kamu ikut dgnku ya untuk mengepaskan dgn jarimu" kataku menjelaskan

"Ya,, masa aku gak ikut.. nanti dikasih cincin gelang lagi" katanya riang


Aku dan Nissa akhirnya pergi membeli cincin. Dan cincin yg kupilih ternyata pas di jarinya.. Alhamdulillah,
Setelah itu aku menyiapkan bawaan untuk dibawa ke rumah Nissa bersama saudaraku, tidak lupa memesan Roti Buaya bersama anaknya sekalian.. kalau bisa bersama cucunya.. hhe

Oh iya aku lupa menelpon Nissa untuk ke makam orangtuaku, aku lupa saat ta'aruf hendak mengajak kesana, ya Rabb maafkanlah kelalaian hamba. Ingatkanlah hambamu ini dgn Cahaya dariMu wahai Dzat yg Maha Pengingat..


aku pun menelpon dan mengajak Nissa ke makam orangtuaku, sambil membeli bunga untuk menabur di makam mereka. Sesampainya disana aku taburkan karangan bunga untuk ibu dan ayah tercinta semoga mereka meridhoi pernikahan ku dgn Nissa

"Bu, aku meminta ridho dari ibu.. mungkin kalau ibu masih hidup ibu senang punya menantu Nissa bu,, kebaikannya sama seperti kebaikanmu.. itu yg aku dengar dari Bapak.." kataku sambil membelai batu Nisan Ibu juga Bapak

Nissa juga berkata yg sama pada makam orangtuaku...


Akhirnya kami pun pulang, rasanya  lega setelah mengunjungi makam orangtua,. Karena ridho orangtua jga ridhonya Tuhan.


Kira-kira 2 bulan kemudian kami pun melangsungkan akad nikah, saudaraku jadi saksi, Ayah Nissa jadi wali dan teman Nissa pun jadi saksi. Aku mengucap ijab qobul dgn lancar alhamdulillah. seminggu kemudian baru diadakan acara Walimatul 'urus (pesta pernikahan). Aku memesan kpd Nissa juga mengundang warga yg kurang mampu untuk menghadiri acara walimah, itu merupakan sunnah rasul yg ingin sekali kujalankan. Sebagaimana dlm hadits :

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam memperingatkan orang-orang yang mengadakan walimah agar tidak hanya mengundang orang-orang kaya saja, tetapi hendaknya diundang pula orang-orang miskin. Karena makanan yang dihidangkan untuk orang-orang kaya saja adalah sejelek-jelek hidangan. Alhadits

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
”Selenggarakanlah walimah meskipun hanya dengan menyembelih seekor kambing”

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Jika salah seorang dari kamu diundang menghadiri acara walimah, maka datangilah!”

Ucapan maher zain- hadist nabi- diucapkan kpd kami berdua : 

“Semoga Allah memberkahimu dan memberkahi pernikahanmu, serta semoga Allah mempersatukan kalian berdua dalam kebaikan-Barakallahulaka Wabaraka 'Alayka Wa jama'ah baynakuma fii khoir”



Bawaan berupa parsel dan lain sebagainya serta Roti buaya yg kupesan bersama saudaraku datang di kediaman Nissa. Aku dihadiahi cucu buaya yg kecil sekali.. kata pembuatnya itu hadiah semoga nanti beranak cucu banyak...
Ternyata saudara Nissa banyak sekali, hampir saja tangan remuk karena yg datang banyak anggota militer yg jadi teman Pak Rosyid, kaki rasanya keram terus berdiri menyalami orang" yg mengucapkan selamat padaku dan Nissa, teman SMP dan SMA juga anak Kuliah teman Nissa berdatangan silih berganti.. Tapi semua akhirnya terbayar setelah orang" tinggal sedikit.. aku duduk  sebentar melepas penat bersama Istriku.. layaknya raja dan ratu semalam..


Setelah itu barulah acara yg kami berdua tunggu tunggu,, yaitu bulan madu.. aku menyiapkan baju dan perlengkapan lainnya. Sedangkan Nissa juga membawa baju salinan dan lain sebagainya ditas..
Kami pun berangkat ke Puncak, ia ingin di bonceng dgn motor tuaku. Aku sebenarnya ingin menolak karena bisa bahaya jika membawa motor tapi akhirnya aku menuruti keinginannya.


Sesampainya disana kami bertemu nek imah, yg menjaga villa tersebut.

"Eh, neng Nissa katanya kamu jadi menikah ? Pasti ini suamimu ya ?" kata nek Imah yg di usia senjanya masih cukup kuat merawat villa itu

"Iya Nek Imah, ini suamiku.. Kami niatnya ingin menginap beberapa hari disini"

"Oh ya sudah, Nenek akan pergi dulu kerumah.. nanti mengganggu lagi" katanya dgn senyum


Nek Imah pun pergi, sekarang tinggal kita berdua di tengah vila yg dikelilingi rumput yg luas dan indah, kami menyusuri jalan setapak menuju tangga Vila.

Vila itu cukup besar dgn ruangan yg luas, setelah kami duduk di kasur kamar aku teringat tentang motor dan menanyakan tentang awal cerita mengapa Nissa jatuh cinta kpdaku.

"Nis, aku masih penasaran kenapa kamu cinta padaku saat di SMP" kataku heran

"Baiklah aku ceritakan, jadi waktu SMP awalnya aku kira kamu sombong gak pernah menyapa. Tapi kamu tau kan Mas saat waktu itu ? saat aku pulang sendirian karena Ayah tidak bisa mengantar karena sibuk di kantor. Aku menunggu di sekolah sedang yg lain telah pulang. Aku masih ingat waktu itu kamu ternyata masih ada di kantin dan mencoba untuk pulang dgn motormu itu. Aku sebenarnya iri Mas karena gak ada yg mengantarku. Tapi kamu melihat aku sendirian di sana. Lalu kamu berkata waktu itu :

"Nis, kamu gak diantar sama ayahmu ? Ayo aku antar ke rumah karena sebentar lagi hujan." katamu .

Aku yg tadinya mengira kamu sombong akhirnya berubah pikiran, ternyata kamu orangnya ramah. Aku juga berkata waktu itu

" Iya nih, gak diantar Ayah.. mmg kamu mau mengantarku wan ?" tanyaku.

"Masa melihat sahabat yg pulang sendirian gak ku antar, percuma di belakang ada tumpangan.. hhe. Ya sudah Nis, kamu ikut aku aja nanti aku antar ke rumahmu. Sekalian silaturahmi mungkin"

Akhirnya kamu mengantarku, tapi dijalan malah hujan.. aku yg gak memakai jaket kebasahan. Lalu kamu menawarkan jaketmu Mas setelah berhenti dari motor.

"Nis, kamu kedinginan ? Ini kamu pakai jaket aku.." sambil melepaskan jaket dan menyelimutinya ke Nissa

"Kamu gak papa gak pke jaket ? Nanti kamu sakit wan.."

"Lebih baik aku yg sakit daripada kamu yg sakit Nis."

akhirnya hujan yg begitu deras dan jarak yg jauh itu yg buat aku cinta sama kamu mas, kamu rela berkorban jaket sedangkan kamu kebasahan. Sejak saat itu aku tau kalau kamu sungguh berarti buatku mas.

Perasaan itu bertambah pas kamu jatuh sakit setelah mengantarku, kamu terserang Typus.. Dan aku juga menjengukmu di rumah sakit.. Aku menyesal karena seharusnya aku yg sakit, bukan kamu..

"Oh jadi begitu ceritanya, tapi kan semenjak itu aku jadi lebih dekat sama kamu Nis. Itu juga jadi pengobat sakitku Nis" kataku sambil tersenyum

"Oh iya Mas, sebenarnya aku juga bermimpi wajah kamu beberapa bulan sebelum kamu datang menanyakan tentang ta'aruf. Aku jadi yakin Mas kalau kamu adalah jodohku" Kata Nissa menjelaskan

"Lho, kamu juga bermimpi yg sama denganku ? berarti..."

"Berarti kita berjodoh Mas" kata Nissa menjelaskan

aku yg mendengar hanya bisa tertawa diikuti tawa Nissa.. ternyata aku selama ini salah menafsir mimpi. Seharusnya sekalian saja aku menanyakan ke tetanggaku mengenai bermimpi wajah Nissa. Tapi bagiku sama saja, toh jalan takdir juga yg mempertemukanku dgnnya..

To be continued

bagian terakhir part lima-- end

By: Willdan
m
u
k
i
a
l
a
'
u
m
a
l
a
s
s
A