Kami berdua lalu terdiam, tak tau harus berbuat apa...
Diluar suara kicau burung menggema membelah sukma...
Dikamar yg di cat warna putih ini aku terdiam membisu, bingung harus memulai dari mana..
Memang ini bukan saat yg tepat untuk berada di kamar, apalagi udara sedang dingin-dinginnya.
"Nis, kita keluar aja yuk.. sepertinya masih terlalu pagi. Aku ingin mengenal lebih jauh tempat sekitar sini" sahutku
"Kamu gak mau makan dlu Mas ? Nanti biar Nissa buat.." pintanya menawarkan
"Memang kamu mau masak apa Nis ?"
"Emmh, Bagaimana kalau bakso ? kebetulan di kulkas ada.."
"Mhh.. Boleh juga, pas untuk mengurangi hawa dingin disini"
"Kalau minumnya Mas mau apa "
"Jahe hangat aja deh kalau ada, Mau aku bantu masak gak Nis ?"
"Gak usah Mas biar aku aja, Mas tunggu aja di pondok dekat kolam renang. Biar sekalian aku yg antar.."
"Baiklah kalau begitu, aku keluar duluan ya Nis"
"Ya,, Hati hati mas"
"Oke" sahutku
Aku pun keluar dari kamar itu dan menuju ke pondok yg bersebelahan dgn kolam renang, disana sudah dialasi tikar dan juga bantal, sisi"nya terbuat dari kayu jati yg kuat.. disudut pondok ada sebuah gitar .
"Wah, kebetulan ada gitar.. Bagaimana kalau nanti aku buat suasana cair ? menyanyikan beberapa bait lagu untuk istri tercinta ?" pikirku
kemudian aku mencoba mengetes gitar itu, mencoba mencari melodi yg bagus..
Aku menyetel senar gitar, setelah dirasa pas aku pun bersandar di bantal.. mencoba rilex..
Sementara itu di dapur, Nissa sedang merebus bakso,sesekali melihat ke jendela dapur yg mengarah ke teras sambil melihat Mas Irwan yg tertidur pulas..
"Ya Tuhan, terimakasih engkau telah mengabulkan doaku dan mengirimkan seseorang yg berarti buat hambamu.." kata Nissa sambil meneteskan airmata bahagia
Saat Nissa sedang asyik asyiknya melamun, ternyata di kamar terdengar bunyi telepon yg langsung membuyarkan lamunannya. Langsung saja ia berlari ke kamar, takut terjadi sesuatu yg buruk..
Setiba di kamar, Nissa mencari sumber suara.. ternyata datangnya dari arah tas,
langsung saja ia membuka tas yg dipenuhi baju itu..
saat sedang memeriksa tas dan akhirnya menemukan hpnya yg sudah berhenti berdering , ternyata ada secarik kertas yg terjatuh ke lantai kamar.
"Kertas apa ini ?" kata Nissa sambil melihat kertas yg terlipat.
dan ternyata itu kertas Ujian MTK punya anak didiknya yg terbawa ke dalam tas, yg telah diisi jawaban...
"Oh, ternyata kertas ujian MTK, tapi kenapa bisa kebawa ya ? perasaan sudah kuberi ke anak privatku " kata Nissa sambil membawa kertas itu ke laci kaca dan menaruhnya disana.
Nissa pergi ke dapurr sambil melihat siapa yg menelpon masuk, tetapi ternyata nomornya di privat number sehingga ia tidak tau siapa yg menelpon.
"Ah, siapa yg iseng nelpon sih," pikir Nissa bingung, tapi menghentikan pikirannya karena bakso yg dimasaknya sudah matang
"Aduh, rasanya gimana ya ? enak gak sih." kata Nissa takut. Takut bila nanti suaminya gak suka, tapi juga males mencicipi..
Akhirnya tanpa dicicipi terlebih dahulu, Nissa pergi ke teras
Sementara itu aku yg tertidur malah bermimpi bertemu seseorang pemuda berbaju putih, dia memberiku selembar kertas. Aku yg tak tau kertas apa itu, akhirnya memanggil pemuda itu
"Maaf ini kertas apa ?" tanyaku kepada pemuda itu
"Itu jawaban untukmu dari Tuhan" kata pemuda itu sambil terus berjalan.
Aku yg tak tau maksud dari pemuda itu akhirnya memanggilnya sekali lagi tapi pemuda itu telah menghilang.
aku yg menyaksikannya akhirnya terbangun dari tidur sambil mengucap istigfar..
"Astagfirullah," kataku
"kamu kenapa Mas ?" tanya istriku yg ternyata sudah ada di depanku
"Aku tak tau Nis, tiba" aku bermimpi bertemu seorang pemuda berbaju putih"
"Oh, aku kira kenapa.. kalau menurutku Mas itu pertanda baik" kata istriku bijak
"Yah aku harap seperti itu" kataku mengaminkan
"oh iya..Ini Mas sarapannya.." ujarnya agak grogi
"Terimakasih Nis, sarapan ini akan slalu jadi sarapan spesialku karena ini merupakan sarapan pertama kita sebagai suami istri" kataku sambil melihat kuah bakso, yg terlihat enak disantap hangat"
"Kamu coba dulu dong Mas, enak apa tidak.. aku takut malah tidak enak lagi.."
"Mhhh.. Kamu membuat makanan ini dari hatimu yg terdalam kan ?"
"YA tentu saja Mas, kamu kan suamiku.."
"Kalau begitu bakso ini pasti enak.."
"Lho, koq bisa gitu ? kan belum dicoba.."
"Itulah sebabnya, segala sesuatu yg dilakukan dari hati.. apapun itu pasti akan terasa indah apabila dilakukan tanpa dasar paksaan. Walaupun nanti makanan yg kumakan asin pun akan terasa manis.. karena kamu membuatnya dari hati.."
"Aku tersanjung Mas mendengarnya. Ya sudah Mas makan saja dulu nanti keburu dingin"
"Baiklah, tapi kamu ikut makan dgnku ya ?"
"Aku ambil mangkuk dulu ya Mas"
"Gak usah Nis, biar 1 mangkuk saja.. aku yg suapin.."
Akhirnya kami berdua makan bakso itu, memang enak rasanya kalau sudah beristri.. akan ada slalu kekasih yg menemani..
Aku jadi teringat pepatah..
Kekasih sejati adl seseorang yg mampu membuatmu tersenyum, membuatmu tertawa. Yang slalu membawa cinta tanpa pernah meminta tapi dgn rasa tulus saling memberi demi orang yg kau kasihi
Setelah kami selesai makan, kami pun berjalan menyusuri rerumputan dgn membawa sebuah gitar...
"Kamu kenapa bawa gitar Mas ?"
"Untuk mencairkan suasana aja Nis.."
"Owhh"
""Eh Nis kita kesana aja yuk, pemandangannya bagus.." kataku sambil menunjuk padang rumput yg menurun.. disana ada bangku panjang yg cukup untuk dua orang
"Boleh.."
Kami berdua bergandengan tangan,, ada rasa nyaman yg sulit sekali untuk dijelaskan..
setelah sampai aku berkata kpd Istriku..
"Aku punya lagu buat kamu.. dari lagu bryan adams,, dengar ya.." kataku menjelaskan
"Iya Mas"
"Ehhhmmm.. " dehamku sambil merefresh tenggorokan
lalu kupetik gitar sambil menyanyikan lagu untuk istriku tersayang... agar lebih terlihat romantis
To really love a woman
To understand her
You gotta know her deep inside
Hear every thought
See every dream
And give her wings when she wants to fly
And when you find yourself
Lying helpless in her arms
You know you really love a woman
When you love a woman
You tell her that she's really wanted
When you love a woman
You tell her that she's the one
She needs somebody
To tell her that it's gonna last forever
So tell me have you ever really
Really really ever loved a woman
To really love a woman
Let her hold you
Do you know how she needs to be touched ?
You gotta breath her
Really taste her
To you can feel her in your blood
Then when you can see your unborn children in her eyes
You know you really love a woman
When you love a woman
You tell her that she's really wanted
When you love a woman
You tell her that she's the one
She needs somebody
To tell her that you'll always be together
So tell me have you ever really
Really really ever loved a woman
You got to give her some faith
Hold her tight
A little tenderness
You gotta treat her right
She'll be there for you
Taking good care of you
You really gotta love your woman
And when you find yourself
Lying helpless in her arms
You know you really love a woman
When you love a woman
You tell her that she's really wanted
When you love a woman
You tell her that she's the one
She needs somebody
To tell her that it's gonna last forever
So tell me have you ever really
Really really ever loved a woman
Just tell me have you ever really
Really really ever loved a woman
Just tell me have you ever really
Really really ever loved a woman.
aku terbatuk berkali kali.. capek juga nyanyi bahasa inggris,
namun semua terbayar karena Nissa akhirnya memelukku erat"
"Makasih Mas lagunya.. Aku suka banget.." katanya tersenyum sambil berkaca-kaca
"iya Nis, mhh mungkin aku bukanlah lelaki sempurna tetapi kupunya sejuta asa untuk membuat istriku tersenyum bahagia" kataku menjelaskan
Nissa tidak menjelaskan dgn kata" tapi dengan pelukannya aku tau bahwa ia bahagia..
Aku baru mau mencoba berbicara tapi celanaku terasa bergetar, ternyata ada panggilan masuk...
"Mas, ada telepon masuk.." kata Nissa kepadaku
"Iya Nis, aku terima dulu ya ?" kataku mencoba menjelaskan
aku lalu mengambil hp dari saku kantong celanaku, dan aku tak tau ternyata kertas ujian yg selama ini kusimpan terjatuh ke rumput,
Nissa yg melihat kertas itu akhirnya mengambilnya, sedangkan aku asyik mengobrol dgn pak Rosyid yg menanyakan apa aku betah tinggal di villa, lalu aku jawab bahwa aku betah di sini, mampu menghilangkan stress selama berada di jakarta..
setelah aku selesai berbicara dgn pak Rosyid, Nissa berbicara kepadaku
"Mas, ini kertas apa ?" kata Nissa sambil menunjukkan selembar kertas yg sudah menguning
aku setelah melihat kertas itu bru ingat bahwa aku ingin sekali meminta kertas ujian saat berada dirumah Nissa, apa masih ada sekarang ?
"Oh, itu kertas jawaban matematikaku Nis, ngomong" kamu masih menyimpan kertas ujian mtk saat kita SMP yg waktu pertama kali aku taaruf gak Nis ? aku lupa menanyakan tentang ujian itu.. aku masih ingat kertas ujian mtk itu ada di meja rumahmu"
"Ada Mas di dalam, sebentar ya aku ambilkan" kata Nissa lalu pergi ke dalam villa
sekitar beberapa menit akhirnya ia datang sambil membawa kertas ujian itu..
"Ini Mas, aku juga gak mengerti kenapa kertas ujian itu bisa ada di tasku, padahal aku tinggal dirumah. Memangnya ada apa Mas dgn kertas ujian itu ?" kata Nissa heran
"Ini ada hubungannya dgn masa lalu Nis, aku yakin kalau aku gak lulus smp.." kataku menjelaskan
"Masa sih, aku gak yakin kalau kamu gak lulus Mas, bukannya nilaimu delapan ya ?" ujarnya
"Iya, tapi semua yg kupelajari gak ada yg masuk ke otak, coba deh kamu cocokin dgn kertas kamu.."
Kami berdua saling melihat kertas ujian dan saling mencocokkannya, ternyata memang benar kalau aku gak lulus.
"Ternyata selama ini Tuhan telah berbaik hati kepadaku Nis.." Kataku sambil terus memegang kertas itu
"Mungkin itu karena kamu sholat tahajjud Mas, dan Allah mendengar doamu.. Kamu kan pernah bilang kalau menjelang ujian kamu sering tahajjud Mas. Inilah kunci jawaban dari Tuhan untukmu Mas.." kata Nissa dgn penuh ketulusan
"Ya, kamu benar Nis, Pintu Kebijaksanaan Tuhan selalu terbuka lebar bagi hambanya yg mau mengenal Tuhannya. Dan mimpi yg selama ini aku rasakan.. di tempat ini, pertemuan dgn seorang pemuda.. Semua adalah peristiwa masa depan yg akan kta lewati di tempat ini. Aku pernah bilang kalau aku pernah mengunjungi tempat ini Nis, ternyata semua itu ada di mimpiku.. Dalam mimpi aku melihat seorang lelaki dgn seorang perempuan yg memegang kertas dan berada di padang rumput yg luas .. aku baru tau kalau itu 2 kertas yg kita pegang ini, dan rumput itu adalah tempat ini." Kataku menahan haru, Nissa juga terharu mendengarnya..
Kami berdua melihat keatas langit, awan berarak menandakan hujan sebentar lagi turun..
Kami terdiam menikmati tiap tetes hujan yg dianugrahkan Tuhan, kami saling berpegangan erat..
tiba" saja aku tertawa, Nissa yg melihatku tertawa seorang diri heran dibuatnya..
"Kamu kenapa tertawa Mas ?"
"hha.. aku jadi berpikir satu hal Nis. Apa pemuda yg kutemui adalah malaikat mikail ?" kataku sambil tersenyum
"Kalau malaikat Mikail memang kenapa Mas ?"
"yah, aku hanya berpikir bahwa Tuhan mengirimkan malaikat mikail kepadaku untuk membawa rizkiku yg berupa kertas jawaban ini.. seperti yg kau tau kalau malaikat mikail adalah pembagi rizki yg sudah diatur per orangnya oleh Allah. Bagiku rizki bukan hanya karena harta, tetapi kesehatan, sehat jasmani dan rohani adalah anugrah terindah yg diberikan oleh Tuhan kpd hambanya.. betapa pentingnya kesehatan sehingga harta hanya barang murah jika dibanding kesehatan. Aku jadi yakin bahwa inilah rizki terindah bagiku Nis yaitu sehat dan kunci jawaban ini, secarik kertas yg ternyata berguna bagiku pada akhirnya..
"Ya Allah, terimakasih engkau telah mengirimkan rizki ini ya Rabb, titipkanlah salamku kepada Baginda Muhammad ya Allah, beserta malaikat mikail, jibril dan malaikat lainnya.. Titip juga salam hamba kpd orangtua hamba ya Rabb, semoga kami berdua dapat bertemu bersama orangtua hamba.. Amiin
Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 98 :
Barangsiapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang yang kafir”.
The End
By: Willdan