Senin, 30 April 2012

Surat Cinta - WS Rendra


:: Sepenggal karya sastra WS RENDRA. ::
Kutulis surat ini
kala hujan gerimis bagai bunyi tambur yang gaib,
Dan angin mendesah
mengeluh dan mendesah,
Wahai, dik Narti,
aku cinta kepadamu !
Kutulis surat ini
kala langit menangis
dan dua ekor belibis
bercintaan dalam kolam
bagai dua anak nakal
jenaka dan manis
mengibaskan ekor
serta menggetarkan bulu-bulunya,
Wahai, dik Narti,
kupinang kau menjadi istriku !
Kaki-kaki hujan yang runcing
menyentuhkan ujungnya di bumi,
Kaki-kaki cinta yang tegas
bagai logam berat gemerlapan
menempuh ke muka
dan tak kan kunjung diundurkan.
Selusin malaikat
telah turun
di kala hujan gerimis
Di muka kaca jendela
mereka berkaca dan mencuci rambutnya
untuk ke pesta.
Wahai, dik Narti
dengan pakaian pengantin yang anggun
bunga-bunga serta keris keramat
aku ingin membimbingmu ke altar
untuk dikawinkan
Aku melamarmu,
Kau tahu dari dulu :
tiada lebih buruk
dan tiada lebih baik
dari yang lain ……
penyair dari kehidupan sehari-hari,
orang yang bermula dari kata
kata yang bermula dari
kehidupan, pikir dan rasa.
Semangat kehidupan yang kuat
bagai berjuta-juta jarum alit
menusuki kulit langit :
kantong rejeki dan restu wingit
Lalu tumpahlah gerimis
Angin dan cinta
mendesah dalam gerimis.
Semangat cintaku yang kuta
batgai seribu tangan gaib
menyebarkan seribu jaring
menyergap hatimu
yang selalu tersenyum padaku.
Engkau adalah putri duyung
tawananku
Putri duyung dengan
suara merdu lembut
bagai angin laut,
mendesahlah bagiku !
Angin mendesah
selalu mendesah
dengan ratapnya yang merdu.
Engkau adalah putri duyung
tergolek lemas
mengejap-ngejapkan matanya yang indah
dalam jaringku
Wahai, putri duyung,
aku menjaringmu
aku melamarmu
Kutulis surat ini
kala hujan gerimis
kerna langit
gadis manja dan manis
menangis minta mainan.
Dua anak lelaki nakal
bersenda gurau dalam selokan
dan langit iri melihatnya
Wahai, Dik Narti
kuingin dikau
menjadi ibu anak-anakku !

Senin, 09 Januari 2012

Hidayah Itu Pun Datang part 2

Keesokan harinya Vandy telah menyiapkan sejumlah besar barang bawaan untuk perjalanan ke Australia, hanya menunggu kedatangan Pak Andi untuk mengurus visa yg jangka waktu memperolehnya 3 hari, di pusat permohonan visa Australia atau disebut juga AVAC secara langsung tanpa melalui agen perjalanan, karena sudah diresmikan oleh Duta besar Australia. Awalnya aku kira bisa selesai 2 hari untuk mengurus perizinannya tapi ternyata butuh 3 hari,

Yah biarlah, asal bisa menapakkan kaki di benua Australia. Kata teman kantor yg sudah pernah kesana, pemandangan alam Australia indah sekali, dari daerah gurun sampai hutan hujan, dari onta sampai kangguru semua ada. Sambil menunggu kedatangan pak Andi aku minum teh dan nasi uduk, barulah sekitar jam 7 pagi akhirnya Pak Andi datang dan aku berangkat dgn mobil bmw milik Pak Andi, kami menyusuri kawasan Sudirman dan tiba di Plaza Asia lalu memasuki kantor AVAC. Disana kami mengurus visa yg dilayani oleh staff imigrasi dari kedutaan Australia. Setelah beberapa lama akhirnya permohonan pengajuan visa selesai juga. Kami pun pergi ke rumah Irwan untuk membicarakan tentang kepergianku ke Australia, saat di perjalanan aku lupa untuk membeli hadiah buat Ashalina, yaitu boneka Shaun the sheep yg sering di tontonnya. Mudah"an boneka itu bisa membuatnya senang. Aku pun bicara dgn Pak Andi tentang niatku untuk membeli boneka, dan ternyata Pak Andi pun juga berniat membeli sesuatu untuk Ashalina yg telah ia anggap sebagai cucunya sendiri, jadilah kami berdua membeli di Mal. Satu boneka domba dan satu boneka beruang.

Setelah mendapat boneka tersebut, saya dan Pak Andi berangkat ke rumah Irwan. Setiba disana ternyata mereka sudah ada di luar, sambil bermain dgn Ashalina di pekarangan rumah. Dan Org pertama yg melihat aku adalah Ashalina, dengan berlari lari gadis kecil itu memelukku,

"Paman Vandy koq baru datang, kenapa gak main kesini ?" tanyanya

dgn tersenyum aku menjawab,

"Paman Vandy lagi sibuk sayang, oh iya ini Paman beri hadiah buat Asha." kataku sambil memberikan boneka Shaun The Sheep, Asha langsung girang mendapat boneka domba itu.. tapi terdiam setelah melihat Kakeknya,

"Kakek ? Kaakeeek koq baru datang.. ?" ujarnya sambil berlari dan memeluk Pak Andi, aku yg melihatnya hanya tersenyum.

"Eh Vand, ada perlu apa ini mampir kesini.. apa ada berita penting ?" ujar Irwan sambil melihat aku dan juga Pak Andi

"Begini wan, sebenarnya aku mau pamit pergi ke Australia. Aku tadi bersama Pak Andi pergi mengurus Visa, sedangkan pasporku masih ada jadi hanya tinggal menunggu 3 hari lagi,"

"Iya, benar apa yg dikatakan Vandy wan," ujar Pak Andi sambil mengelus kepala Asha yg juga suka boneka beruang pemberian kakeknya..

Beberapa lamanya 2 sahabat itu saling menatap, akhirnya Irwan merangkul Vandy dan dgn gembira berkata,

"Hha.. akhirnya impianmu tercapai juga Van, tak kusangka rezekimu lebih cepat dari hembusan angin. Selamat deh kalau begitu, mudah"an kau menemu jalan takdirmu disana" kata irwan dgn senyuman

"Aamiin, thx doanya wan, Oh iya istrimu mana ? koq gak kelihatan ?"

"Oh, dia lagi ada perlu sama temannya, jadi aq yg jaga Asha. Oh iya jadi lupa nyuruh masuk, ayo masuk dulu Van, Pak Andi."

"Oke, ada menu sarapan apa nie wan.. hhe" cerocos Vandy

''Ah, pikiranmu makan saja. Tiada hari tanpa makan.. wkwwkwk, jgn" katering kantor slalu habis lagi dimakan Vandy.. betul gak Pak Andi ?"

"Wah, kalau begitu nanti saya cek kateringnya, nanti saya potong dari gajinya nak Vandy.. hha"

"Yah, kan tiada kerja tanpa makan Pak, kan ada pepatahnya Pak. Sedia Nasi sebelum kerja.. hhe" ujarku

"Walah, kenapa jadi ngomongin makanan disini. Ayo masuk ke dalam kebetulan istriku sudah masak tadi.."

Irwan mengajak Vandy dan Pak Andi, tak lupa mengajak Asha ke dalam, tapi kemudian berhenti,

"Asha, kamu sudah bilang terimakasih belum dgn Kakek dan Paman Vandy ?"

"Aku lupa yah, Paman Vandy terimakasih ya hadiahnya.." kata Asha sambil menatapku, aku hanya mengangguk

"Kakek, terimakasih ya beruangnya.." ujarnya, Pak Andi terlihat berkaca" mendengar perkataan gadis kecil itu.. mungkin beliau masih mengingat cucunya yg meninggal.

ternyata perkiraanku benar, sebab Pak Andi langsung menggendong Asha..

"Kamu sering" ke rumah Kakek ya Sha, nanti Kakek beri hadiah yg banyak buat kamu.."

"Benar Kek ? Hore,, yah aq boleh ke rumah Kakek kan yah ?" tanyanya riang kepada Ayahnya

"Tentu saja Sha, nanti kita ke rumah Kakek.." ujar Irwan menjanjikan

Akhirnya mereka semua masuk dan mengobrol sambil makan bakso dan soto. Setelah mengobrol cukup lama akhirnya kami pamit,

"Sorry ya Wan, saya gak bisa lama" karna masih ada yg harus dikerjakan"

"Gak papa koq Van, Oh iya kalau kmu kesana tolong titip boneka kangguru ya ?"

"Buat siapa ?'' kataku heran

"Buat istriku" bisik Irwan rahasia

"HAH,, istrimu buat apa ?"

"Hha,, jadi begini wan, dulu sebelum Asha lahir istriku ngidam Kangguru,. Tentu saja aku gak kasih karena dia mintanya ambil langsung dari Australia.."

"Hhha,, sampe segitunya ? waduh repot juga ya.. trus cara bilang ke istrimu gimana ?"

"Tentu saja aku gak kasih, tapi dia ngotot.. karena aku gak bisa penuhi trus istriku bilang, "Mas kamu harus cariin kangguru, aku bakal tagih terus." yah begitulah sampai sekarang karena aku gak penuhi yg dia pinta, dia jadi agak sebel juga.. Padahal aku pernah belikan boneka kangguru"

"Pasti belinya di tanah abang,, pantes aja wan"

"Loh emang beda ?"

"Klo ngidam, istri lebih peka terhadap sesuatu, klo beli di loakan percuma aja sob.. yaudh nanti bakal kucari di Australia.."

"Yang mahal sekalian van, biar dia tau klo itu asli dari Australi.." ujar Irwan meyakinkan,

"Beres, wani piro ? hhe"

"Waninya ora ono, hha"

"Yo wes lah klo gitu, yaudh sob gw cabut ya,, salamin buat istri.."

"Iya tar gw bilang, tapi jgn lupa kanggurunya"

"Sip,, "

Akhirnya aku pulang dgn Pak Andi, diperjalanan kami membicarakan masalah Pesawat serta tempat bertemu dgn Ikhsan, lalu dijawab oleh Pak Andi,

"Kamu tenang saja Van, semua tlah Bapak atur. Yang terpenting adalah siapkan mental karena kehidupan disana berbeda dgn kehidupan di jakarta.."

aku mendengarkan baik baik setiap patah yg diucapkan oleh Pak Andi, memang masalah mental dan lamanya perjalanan yg aku bingungkan, tapi pembicaraan itu di pending untuk sementara waktu, tak terasa sampai juga dikost"an, ngomong" tentang kost-an aku sebenarnya telah mencicil rumah dekat kost"an ini namun biayanya cukup mahal sehingga aku terpaksa lebih berhemat. Aku langsung tidur saat itu juga,




2 hari kemudian...

kring" kring" suara dering alarm itu tidak mampu membangunkanku, sehingga aku akhirnya kesiangan tiba di bandara, dgn mandi super cepat dan mengenakan pakaian seadanya aku siap pergi ke bandara. Aku memesan taxi untuk pergi ke bandara sukarno hatta, tiba" teleponku bergetar.. ternyata ada pesan dari Pak Andi kalau pesawatnya akan berangkat 30 menit lagi,

"Pak tolong kemudikan taxinya yg cepat ya Pak, 30 menit lagi pesawat tinggal landas."

"Beres Pak."

Sopir taxi itu akhirnya mengebut dgn kecepatan yg bisa di bilang berbahaya, dan di depan kulihat ada seorang Ibu yg mengendong putranya dan anak kecil perempuan disebelahnya yg mencoba berlari di lampu merah, untung saja lampunya sedang merah kalau tidak tertabraklah anak kecil itu,

"Pak gak bisa lebih pelan sedikit Pak"

"Wah pak kalau taxinya dipelankan nanti bakal tertinggal pesawat Pak" kata sang sopir menjelaskan

aku yg mendengar hanya menurut saja, biarlah mengebut asal selamat sampai tujuan.. pikirku

Walaupun aku sempat khawatir tertinggal, tapi ternyata waktu yg dibutuhkan sekitar 15 menit untuk sampai ke bandara, Alhamdulillah

"Pak saya sudah ada di bandara, bapak ada di mana ? "

"Bapak ada di belakangmu Van" kata Pak Andi diseberang telepon

Aku pun menengok kebelakang dan melihat Pak Andi di loket antrian, aku langsung berlari karena banyak sekali orang yg ingin pergi ke luar negeri, 

untung saja waktunya tepat kalau tidak, bisa ketinggalan pesawat, pikirku

Setelah memberikan paspor serta diperiksa segala kevalidannya, kami siap ke pesawat.

Saya dan Pak Andi memesan kelas eksekutif, kursinya Flat-Bed baru dengan 74 "pitch dan bisa berbaring hingga 180 derajat.

Kursi dengan layar sentuh LCD 11 inci disandaran dengan AVOD (Audio Video on demand) pada setiap kursi,power supply laptop di kursi, dan bacaan ringan pribadi. Awalnya memang agak aneh karena belum terbiasa naik pesawat, apalagi keluar negeri, kuping rasanya budek, 

"Ini makan permen dulu Van biar kupingnya gak karatan.., oh iya Van nanti di aussie jgn bawa makanan, Bapak sampai lupa memberitahumu kalau peraturan bandara di sana agak ketat di bandingkan Indonesia,

Intinya, kalau masuk aussie kita gak boleh bawa makanan mentah atau raw material, apalagi tanaman yg masih bisa hidup dan juga biji2an dan dairy. Makanan yg boleh dibawa adalah yg udah dipak, instant atau dalam kemasan. Jangan sampai bawa terasi atau petis dalam bungkus daun pisang deh, bisa kena denda $200 ntar, berabe kan hha?" Ujar Pak Andi

Aku yg mendengar hanya bisa berdoa semoga disana gak di periksa yg aneh aneh, walaupun di koper ada mie instant tapi ada abon, gula jawa, susu, sarden sama minyak goreng..

"Oh iya nanti di pesawat, kira-kira satu jam sebelum mendarat, kita akan diberi Incoming Passenger Card. Isinya data diri kita, alamat yang dituju di Australia dan deklarasi barang-barang yang kita bawa. Di situ sudah ada daftarnya, sehingga kita tinggal beri tanda silang "ya" atau "tidak". Kalau ragu-ragu, disarankan pilih "ya". Nanti petugas yang memeriksa yang akan memutuskan apakah barang tersebut boleh dibawa masuk atau tidak. Jangan sekali-sekali menyembunyikan apapun dari petugas. Kalau sampai ketahuan akibatnya fatal, bisa terkena denda sampai $220 atau malah dijebloskan penjara dengan hukuman maksimal 10 tahun."

"Ah yang bener Pak ? Klo begitu saya lebih baik lompat dari kaca aja pak, langsung balik" kataku khawatir

"Hha, ini benar Van. Yg penting kamu tenang aja, biaya denda Bapak yg atur" ujar Pak Andi sambil tertawa

Wah, dasar pak andi, buat jantung naik turun.. hadeh.. pikirku

Akhirnya sampai menjelang pendaratan aku gak bisa tenang, makanan yg di tawarkan oleh pramugari gak kusantap..

Satu jam sebelum pendaratan ternyata kami di beri lembaran sama seperti yg di ceritakan pak andi, aku mengisi "ya" semua,

setelah diisi dan menunggu pendaratan, aku diberi sejumlah trik agar mampu melewati pemeriksaan custom( cukai )

Aku jadi lebih mengerti tentang penjagaan di aussie, hanya tinggal prakteknya saja.. BISAKAH SAYA LOLOS...

Dipikiranku hanya terpikir 2 kata Gula Jawa, apa gula gak di bolehkan ?

kata itu akhirnya buyar karena sudah saatnya saya dan pak andi turun, Turun dari pesawat di bandara Sydney, saya yang nggak tahu apa-apa berusaha percaya diri agar pak andi nggak cemas. Dengan pedenya saya ikuti arus orang-orang yang turun satu pesawat dengan saya. Meskipun jalan menuju pemeriksaan imigrasi dan custom lumayan panjang dan lama, namun tanda menuju ke sana juga jelas. Di sepanjang koridor ada tulisan dengan arah panah: Custom. Begitu mendekati pemeriksaan visa, arus terbagi menjadi dua: satu untuk pemegang paspor Australia dan New Zealand, satunya untuk pemegang paspor negara lain. Ada banyak petugas yang mengurusi pemeriksaan paspor ini. Antrian juga berjalan tertib, satu antrian dan selanjutnya menuju konter-konter yang tersedia.

Sebelum ke pemeriksaan custom, kita harus mengambil bawaan kita yang tadinya ada di bagasi pesawat. Ada banyak ban berjalan, tinggal mencari yang cocok dengan nomor penerbangan kita. Di bandara sini tidak ada porter, jadi harus mengambil sendiri koper-koper kita. Tapi nggak usah khawatir, troli tersedia banyak, gratis, dengan roda yang mulus dan enteng didorong.

Selanjutnya lewat custom. Di sini ada dua pintu, yang ingin 'declare' barang bawaan, atau yang tanpa declare (mereka yang nggak bawa apa-apa, atau di incoming passenger card memilih "no" semua). Untuk amannya sih kita memilih "declare" aja dan pasrah diperiksa.

Pertama kali ke Sydney, saya banyak membawa makanan karena takut di sini bakalan susah mencari makanan Indonesia.

Saya membawa 2 koper, satu berisi pakaian dan satunya makanan, tapi karena gak pernah tau peraturan di aussie jadi keteteran, pak andi terlihat tenang saat di periksa.. dan setelah saya lihat isi kopernya,, ternyata gak bawa apa apa.. dasar pak andi..

Sekarang giliranku,, aku hanya berdoa semoga gak di geledah.. di sebelah ada anjing pelacak yg ukurannya hampir tiga perempat ukuran orang dewasa.. Oh No..

Anjing itu kulihat mengendus koperku tapi sepertinya anjing itu gak mencium sesuatu yg mencurigakan, karena memang aku hanya bawa mie instant!!

Sekarang koperku di bawa ke alat pemindai, Barang" ku yg disita adalah : susu, karena katanya ada dairy produk nya. padahal itu udah makanan kemasan. Katanya cuma boleh bawa dairy produk yg untuk bayi, tapi harus sekalian bawa bayinya.Tapi lucunya abon sama gula jawa lolos.. Hanya petugasnya sempat nanya :

"This is palm sugar ?" kata petugas custom

"Oh, yes from java" kataku

petugasnya ternyata tertarik juga dgn bentuk gula jawa, dan akhirnya susu yg disita gak jadi disita..

ALHAMDULILLAH



BY: Willdan

Kamis, 29 Desember 2011

Hidayah Itu Pun Datang part 1


"Tok..Tok.. permisi"

"Ya.. silakan masuk" ujar pak andi

"aku pun masuk dgn hati berdebar-debar.. apa yg harus kukatakan pada Pak Andi kalau aku ingin menetap di Australia, kebetulan teman mendapatkan informasi kalau perusahaannya ingin mencari tenaga profesional untuk ditempatkan di Australia, dan temanku merekomendasikan saya ke perusahaan disana serta dibiayai oleh perusahaan tsb seandainya aku jadi bergabung.. Andai tawaran itu tidak datang aku tak mungkin galau seperti ini. Bagaimana pun Pak Andi adalah sosok pemimpin perusahaan yg aku segani dan ia sangat baik dgnku.

Ya Tuhan, mana jalan yg harus kupilih, disatu sisi ku tak bisa meninggalkan tempat ini tapi disisi lain hati ini mengharuskan menapaki masa depan yg jauh lebih luas, tak masalah betapa jauhnya Australia karena Engkau slalu dekat Ya Rabb..

Akhirnya aku bulatkan niat untuk berbicara kpd Pak Andi, andai tak dibolehkan pun aku siap tuk tetap disini..

"Maaf Pak Andi mengganggu waktunya, sebenarnya ada sesuatu yg saya ingin sampaikan tentang masalah pekerjaan Pak.." kataku terus terang

"Memang kenapa dy, apa ada sesuatu yg tidak beres ?" tanya Pak Andi heran

"Mhh.. Bapak beberapa bulan yg lalu menjelaskan kalau ada karyawan yg ingin meraih cita-cita yg lebih tinggi perusahaan siap membantu..."

"Pasti tentang Australia kan ?" kata Pak Andi dengan senyuman cerah

"Ba..bagaimana Bapak bisa tau ?" kataku tambah gugup

"hha,, kamu tenang saja nak Vandy.. sebenarnya sayalah yg merekomendasikan kamu pada perusahaan disana, kebetulan saya masih manajemen di perusahaan tersebut, temanmu itu yg aku suruh untuk menawarkan pekerjaan disana, selama ini Bapak melihat loyalitasmu pada perusahaan, dan saya ingin kamu masuk ke manajemen dengan pembiayaan oleh perusahaan. Kamu tenang saja dengan biaya hidup di Australia, ada mess yg disiapkan bagimu. Mhh.. sebenarnya bapak ingin memberangkatkanmu dengan Irwan, tapi saya tau kalau dia betah tinggal di indonesia bersama istri dan anaknya, lagipula dia sekarang sedang mengambil cuti seminggu yg diberikan perusahaan.."

"Saya tak tau harus bilang apa Pak.. Mungkin hanya Tuhan yg bisa membalas segala kebaikan Bapak selama ini.. sebenarnya saya bingung apakah harus mengambil pekerjaan disana, sedangkan saya sudah sangat kerasan di perusahaan ini, sekali lagi terimakasih Pak atas kebijaksanaannya.." kataku sambil menunduk haru

"Sudahlah, Mungkin ini memang rezekimu saya hanya menjalankan apa yg tepat untuk para karyawan terbaik disini, kamu masih bisa berkembang Van. Apa kamu telah bilang kepada Irwan bahwa kamu akan dimutasi ke perusahaan sana ?" tanyanya dgn serius

"Belum Pak, tapi Insya Allah saya akan memberitahu Irwan, sekaligus tuk pamitan dgnnya"

"Bagaimana kalau Berdua Bapak saja kesana, sekalian untuk mengurus perizinan dan visa. Bapak yg akan mengantarmu ke Australia, selebihnya kamu akan dibimbing oleh Ikhsan, temanmu itu.."

"Baiklah pak, sekali lagi terimakasih banyak Pak atas kesempatan yg diberikan, saya pamit Pak.."

"Baiklah, sampai bertemu besok pagi, dan jangan lupa persiapkan segala sesuatunya.. karena deadline perusahaan tinggal 2 minggu lagi.."

"Baik pak"

Aku pun keluar dari ruang Pak Andi dengan perasaan lebih tenang, rasanya ada hati yg lebih ringan walaupun sulit juga karena tak bisa bersua lebih sering dengan Irwan juga anaknya yang bernama Ashalina, melihat anak itu jadi ingin cepat" nikah. Mudah"an di Australia bertemu jodohnya.. pikirku sambil tersenyum.

Aku merasa ada ikatan persaudaraan yg kuat dgn Irwan karena nasib kami sama, orangtua tidak ada dan hanya mencari rezeki yg diturunkan Tuhan, kami berdua memang senasib sepenanggungan, walaupun sekarang ia telah ditemani istri yg shalehah, apa mungkin nanti di Australia ada bule yang mau dgn saya ?.

Yeah.. daripada memikirkan sesuatu yg tak mungkin lebih baik mempersiapkan sesuatu yg mendesak, mulai dari baju hingga celana, dari visa sampai dana.. hha

Setelah berkendaraan selama satu jam, akhirnya tiba di tempat kost. Waktu menunjukkan jam 7 malam, gak ada salahnya mandi sambil menenangkan pikiran, baru tidur dan persiapkan keperluan esok..

Ya Allah

Sungguh kebijaksanaanMu tiada terhingga.

Sehingga rambut pun menjadi lidah.

Ribuan rasa syukur tak mampu kuungkapkan.

Kuberjalan dikegelapan.

Bergoreskan segala harapan.

Tertanam dlm hati

Hingga remuk nestapa.

Tampak sebuah lentera.

Menerangi semesta.

Menembus segala cakrawala jiwa.

menanti saat itu tiba...

Ke Australiaaa..

Aamiin..

Sementara itu Irwan sedang mendengarkan gadis kecilnya yg mulai menunjukkan kepolosannya, umurnya yg 7 tahun tapi punya keingintahuan yg besar, disebelah bidadari mungil itu ada kucing anggora yg tertidur, ashalina bertanya :

"Yah, azan itu apa yah"

wah.. bagaimana ngomongnya ya... mhh

"azan itu panggilan untuk sholat nak,"

"Tapi kenapa tiap hari ?"

"Untuk memuji Tuhan akan kebesaranNya, kamu suatu saat nanti kalau sudah besar coba bayangkan seandainya suara azan di tiap masjid berkumandang, tiap detiknya silih berganti.. seandainya tiap daerah dan negara disatukan maka siang malam tidak akan pernah habis kumandang azan dan selalu silih berganti, Tuhan Yang Maha Mendengar pasti mendengarkan setiap pujian, melihat bumi yg penuh dgn pujian kepada Tuhan, itulah mengapa tukang azan bakal masuk surga, karena keikhlasan mereka mengumandangkan azan yg tak akan pernah berhenti sampai hari kiamat..

"Aku masih gak ngerti yah.."

Irwan tersenyum melihat gadis kecilnya, walaupun sekarang belum begitu mengerti namun seandainya ia sudah besar pasti akan mengerti dan yakin betapa islam adalah agama yg benar disisi Tuhan, walau hanya dari sebuah azan tapi jika suara seluruh muadzin dikumpulkan sebanding dengan perputaran bumi siang dan malam, terus menerus memuji Tuhan akan kebesaranNya, tiada satu agama pun didunia yg sanggup memenuhinya kecuali Islam dimata Tuhan..

Muadzdzin (tukang adzan) itu akan diampuni dosa-dosanya sesuai dengan panjangnya suara adzannya dan pahalanya seperti orang-orang yang sholat bersamanya. (Hr. Ath Thabrani )

Dari Juwaibir dari Adhdhahak " Ketika Abdullah bin Zaid mendapat mimpi tentang adzan dan diajarkan kepada Bilal,lalu Nabi saw menyuruh Bilal naik di atas papak (tingkat atas) rumah dan adzan,maka ketika mulai adzan terdengar suara gemuruh di kota Madinah, Maka Nabi saw bersabda" Tahukah kamu apakah suara gemuruh itu? jawab sahabat:Allah dan Rasulullah yang lebih mengetahui. Sabda Nabi saw :Sesungguhnya Tuhan menyuruh supaya dibuka pintu-pintu langit sampai ke arsy untuk menyambut adzan Bilal. Abubakar ra berkata : Apakah itu khusus untuk Bilal?. jawab Nabi saw : bahkan untuk semua tukang adzan,dan ruh orang orang mu'adzin itu berkumpul dengan ruh syuhada' (orang-orang yang mati syahid) maka pada hari qiyamat ada seruan :dimanakah para mu'adzin? maka berdirilah mereka diatas bukit misik(kasturi) dan kapur barus"

"Sha, kamu suka kucing kan ?"

"Suka yah"

"Mw ayah ceritakan tentang kucing gak ?"

"mw mw yah" katanya girang sambil mengelus kucing Anggora yg belum diberi nama

"Dulu Nabi Muhammad SAW memiliki seekor kucing yang diberi nama Mueeza. Suatu saat, dikala nabi hendak mengambil jubahnya, di temuinya Mueeza sedang terlelap tidur dengan santai diatas jubahnya. Tak ingin mengganggu hewan kesayangannya itu, nabi pun memotong belahan lengan yang ditiduri Mueeza dari jubahnya. Ketika Nabi kembali ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk sujud kepada majikannya. Sebagai balasan, nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke badan mungil kucing itu sebanyak 3 kali. Setiap kali Nabi menerima tamu di rumahnya, nabi selalu menggendong mueeza dan di taruh dipahanya. Salah satu sifat Mueeza yang nabi sukai ialah ia selalu mengeong ketika mendengar azan, dan seolah-olah suaranya terdengar seperti mengikuti lantunan suara adzan.

Kepada para sahabatnya, nabi berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan, layaknya menyayangi keluarga sendiri.

Nah Ayah pesan kamu jgn pukul kucing ya nak, nanti Rasul sedih. Juga hormati dan sayangi hewan, pasti nanti hewan akan sayang sama kamu..

"Iya yah.. Wah ternyata kucing suka dengar azan ya yah, hore aku ingin dengar azan yah sama mu..muessa yah, kucing rumah aku panggil muessa ya yah ?" katanya dengan mata berbinar

"Iya, kamu mainlah dgn muezha, hati" jgn ke jalanan ya.. " kataku sambil tersenyum

Kulihat Muezha yg terbangun dan main dgn asha, mereka berdua mengeong tanpa henti, hha indahnya memang kalau jadi anak kecil.. Ada kenangan indah yg tak pernah kan terlupa, berbeda dgn aku, Ayahnya..

Kuharap asha gak akan melihat kesedihan dimata Ayahnya,

nak, Ayah gak akan biarkan kmu menangis dan bersedih.. Ayah janji nak...

Bu.. akankah kau tersenyum disana, seandainya engkau melihat cucumu. Pasti sempurna kebahagiaan ini...

"Mas, kmu kenapa melamun ?" tanya Nissa heran

"oh, gak papa Niss. Cuma teringat masa lalu."

"Oh, kirain ada apa," ujar Nissa sambil menengok ke arah asha yg menguap berkali"

"Sha, tidur yuk bareng bunda.."

"Iya bunda.. "

Akhirnya Nissa dan Asha pergi tidur di lantai atas, aku masih belum mengantuk lagipula jatah libur cuti masih ada seminggu lagi.

10 menit berselang ternyata aku tertidur juga, jadilah aku tertidur di sofa.


To be Continue...
 








BY: Willdan

Sabtu, 26 November 2011

Kunci Jawaban dari Tuhan (part 5) End


Kami berdua lalu terdiam, tak tau harus berbuat apa...
Diluar suara kicau burung menggema membelah sukma...
Dikamar yg di cat warna putih ini aku terdiam membisu, bingung harus memulai dari mana..
Memang ini bukan saat yg tepat untuk berada di kamar, apalagi udara sedang dingin-dinginnya.

"Nis, kita keluar aja yuk.. sepertinya masih terlalu pagi. Aku ingin mengenal lebih jauh tempat sekitar sini" sahutku

"Kamu gak mau makan dlu Mas ? Nanti biar Nissa buat.." pintanya menawarkan

"Memang kamu mau masak apa Nis ?"

"Emmh, Bagaimana kalau bakso ? kebetulan di kulkas ada.."

"Mhh.. Boleh juga, pas untuk mengurangi hawa dingin disini"

"Kalau minumnya Mas mau apa "

"Jahe hangat aja deh kalau ada, Mau aku bantu masak gak Nis ?"

"Gak usah Mas biar aku aja, Mas tunggu aja di pondok dekat kolam renang. Biar sekalian aku yg antar.."

"Baiklah kalau begitu, aku keluar duluan ya Nis"

"Ya,, Hati hati mas"

"Oke" sahutku


Aku pun keluar dari kamar itu dan menuju ke pondok yg bersebelahan dgn kolam renang, disana sudah dialasi tikar dan juga bantal, sisi"nya terbuat dari kayu jati yg kuat.. disudut pondok ada sebuah gitar .

"Wah, kebetulan ada gitar.. Bagaimana kalau nanti aku buat suasana cair ? menyanyikan beberapa bait lagu untuk istri tercinta ?" pikirku

kemudian aku mencoba mengetes gitar itu, mencoba mencari melodi yg bagus..

Aku  menyetel senar gitar, setelah dirasa pas aku pun bersandar di bantal.. mencoba rilex..



Sementara itu di dapur, Nissa sedang merebus bakso,sesekali melihat ke jendela dapur yg mengarah ke teras sambil melihat Mas Irwan yg tertidur pulas..

"Ya Tuhan, terimakasih engkau telah mengabulkan doaku dan mengirimkan seseorang yg berarti buat hambamu.." kata Nissa sambil meneteskan airmata bahagia


Saat Nissa sedang asyik asyiknya melamun, ternyata di kamar terdengar bunyi telepon yg langsung membuyarkan lamunannya. Langsung saja ia berlari ke kamar, takut terjadi sesuatu yg buruk..

Setiba di kamar, Nissa mencari sumber suara.. ternyata datangnya dari arah tas,
langsung saja ia membuka tas yg dipenuhi baju itu..
saat sedang memeriksa tas dan akhirnya menemukan hpnya yg sudah berhenti berdering , ternyata ada secarik kertas yg terjatuh ke lantai kamar.

"Kertas apa ini ?" kata Nissa sambil melihat kertas yg terlipat.


dan ternyata itu kertas Ujian MTK punya anak didiknya yg terbawa ke dalam tas, yg telah diisi jawaban...

"Oh, ternyata kertas ujian MTK, tapi kenapa bisa kebawa ya ? perasaan sudah kuberi ke anak privatku " kata Nissa sambil membawa kertas itu ke laci kaca dan menaruhnya disana.

Nissa pergi ke dapurr sambil melihat siapa yg menelpon masuk, tetapi ternyata nomornya di privat number sehingga ia tidak tau siapa yg menelpon.

"Ah, siapa yg iseng nelpon sih," pikir Nissa bingung, tapi menghentikan pikirannya karena bakso yg dimasaknya sudah matang

"Aduh, rasanya gimana ya ? enak gak sih." kata Nissa takut. Takut bila nanti suaminya gak suka, tapi juga males mencicipi..

Akhirnya tanpa dicicipi terlebih dahulu, Nissa pergi ke teras




Sementara itu aku yg tertidur malah bermimpi bertemu seseorang pemuda berbaju putih, dia memberiku selembar kertas. Aku yg tak tau kertas apa itu, akhirnya memanggil pemuda itu

"Maaf ini kertas apa ?" tanyaku kepada pemuda itu

"Itu jawaban untukmu dari Tuhan" kata pemuda itu sambil terus berjalan.

Aku yg tak tau maksud dari pemuda itu akhirnya memanggilnya sekali lagi tapi pemuda itu telah menghilang.

aku yg menyaksikannya akhirnya terbangun dari tidur sambil mengucap istigfar..


"Astagfirullah," kataku

"kamu kenapa Mas ?" tanya istriku yg ternyata sudah ada di depanku

"Aku tak tau Nis, tiba" aku bermimpi bertemu seorang pemuda berbaju putih"

"Oh, aku kira kenapa.. kalau menurutku Mas itu pertanda baik" kata istriku bijak

"Yah aku harap seperti itu" kataku mengaminkan

"oh iya..Ini Mas sarapannya.." ujarnya agak grogi

"Terimakasih Nis, sarapan ini akan slalu jadi sarapan spesialku karena ini merupakan sarapan pertama kita sebagai suami istri" kataku sambil melihat kuah bakso, yg terlihat enak disantap hangat"


"Kamu coba dulu dong Mas, enak apa tidak.. aku takut malah tidak enak lagi.."

"Mhhh.. Kamu membuat makanan ini dari hatimu yg terdalam kan ?"

"YA tentu saja Mas, kamu kan suamiku.."

"Kalau begitu bakso ini pasti enak.."

"Lho, koq bisa gitu ? kan belum dicoba.."

"Itulah sebabnya, segala sesuatu yg dilakukan dari hati.. apapun itu pasti akan terasa indah apabila dilakukan tanpa dasar paksaan. Walaupun nanti makanan yg kumakan asin pun akan terasa manis..  karena kamu membuatnya dari hati.."

"Aku tersanjung Mas mendengarnya. Ya sudah Mas makan saja dulu nanti keburu dingin"

"Baiklah, tapi kamu ikut makan dgnku ya ?"

"Aku ambil mangkuk dulu ya Mas"

"Gak usah Nis, biar 1 mangkuk saja.. aku yg suapin.."



Akhirnya kami berdua makan bakso itu, memang enak rasanya kalau sudah beristri.. akan ada slalu kekasih yg menemani..

Aku jadi teringat pepatah..

Kekasih sejati adl seseorang yg mampu membuatmu tersenyum, membuatmu tertawa. Yang slalu membawa cinta tanpa pernah meminta tapi dgn rasa tulus saling memberi demi orang yg kau kasihi 


Setelah kami selesai makan, kami pun berjalan menyusuri rerumputan dgn membawa sebuah gitar...

"Kamu kenapa bawa gitar Mas ?"

"Untuk mencairkan suasana aja Nis.."

"Owhh"


""Eh Nis kita kesana aja yuk, pemandangannya bagus.." kataku sambil menunjuk padang  rumput yg menurun.. disana ada bangku panjang yg cukup untuk dua orang

"Boleh.."


Kami berdua bergandengan tangan,, ada rasa nyaman yg sulit sekali untuk dijelaskan..
setelah sampai aku berkata kpd Istriku..

"Aku punya lagu buat kamu.. dari lagu bryan adams,, dengar ya.." kataku menjelaskan

"Iya Mas"

"Ehhhmmm.. " dehamku sambil merefresh tenggorokan

lalu kupetik gitar sambil menyanyikan lagu untuk istriku tersayang... agar lebih terlihat romantis



To really love a woman
To understand her
You gotta know her deep inside
Hear every thought
See every dream
And give her wings when she wants to fly

And when you find yourself
Lying helpless in her arms
You know you really love a woman

When you love a woman
You tell her that she's really wanted
When you love a woman
You tell her that she's the one
She needs somebody
To tell her that it's gonna last forever
So tell me have you ever really
Really really ever loved a woman

To really love a woman
Let her hold you
Do you know how she needs to be touched ?
You gotta breath her
Really taste her
To you can feel her in your blood
Then when you can see your unborn children in her eyes
You know you really love a woman

When you love a woman
You tell her that she's really wanted
When you love a woman
You tell her that she's the one
She needs somebody
To tell her that you'll always be together
So tell me have you ever really
Really really ever loved a woman

You got to give her some faith
Hold her tight
A little tenderness
You gotta treat her right
She'll be there for you
Taking good care of you
You really gotta love your woman

And when you find yourself
Lying helpless in her arms
You know you really love a woman

When you love a woman
You tell her that she's really wanted
When you love a woman
You tell her that she's the one
She needs somebody
To tell her that it's gonna last forever
So tell me have you ever really
Really really ever loved a woman
Just tell me have you ever really
Really really ever loved a woman
Just tell me have you ever really
Really really ever loved a woman.




aku terbatuk berkali kali.. capek juga nyanyi bahasa inggris,
namun semua terbayar karena Nissa akhirnya memelukku erat"

"Makasih Mas lagunya.. Aku suka banget.." katanya tersenyum sambil berkaca-kaca

"iya Nis, mhh mungkin aku bukanlah lelaki sempurna tetapi kupunya sejuta asa untuk membuat istriku tersenyum bahagia" kataku menjelaskan

Nissa tidak menjelaskan dgn kata" tapi dengan pelukannya aku tau bahwa ia bahagia..


Aku baru mau mencoba berbicara tapi celanaku terasa bergetar, ternyata ada panggilan masuk...


"Mas, ada telepon masuk.." kata Nissa kepadaku

"Iya Nis, aku terima dulu ya ?" kataku mencoba menjelaskan



aku lalu mengambil hp dari saku kantong celanaku, dan aku tak tau ternyata kertas ujian yg selama ini kusimpan terjatuh ke rumput,

Nissa yg melihat kertas itu akhirnya mengambilnya, sedangkan aku asyik mengobrol dgn pak Rosyid yg menanyakan apa aku betah tinggal di villa, lalu aku jawab bahwa aku betah di sini, mampu menghilangkan stress selama berada di jakarta..

setelah aku selesai berbicara dgn pak Rosyid, Nissa berbicara kepadaku

"Mas, ini kertas apa ?" kata Nissa sambil menunjukkan selembar kertas yg sudah menguning


aku setelah melihat kertas itu bru ingat bahwa aku ingin sekali meminta kertas ujian saat berada dirumah Nissa, apa masih ada sekarang ?

"Oh, itu kertas jawaban matematikaku Nis, ngomong" kamu masih menyimpan kertas ujian mtk saat kita SMP yg waktu pertama kali aku taaruf gak Nis ? aku lupa menanyakan tentang ujian itu.. aku masih ingat  kertas ujian mtk itu ada di meja rumahmu"

"Ada Mas di dalam, sebentar ya aku ambilkan" kata Nissa lalu pergi ke dalam villa


sekitar beberapa menit akhirnya ia datang sambil membawa kertas ujian itu..


"Ini Mas, aku juga gak mengerti kenapa kertas ujian itu bisa ada di tasku, padahal aku tinggal dirumah. Memangnya ada apa Mas dgn kertas ujian itu ?" kata Nissa heran


"Ini ada hubungannya dgn masa lalu Nis, aku yakin kalau aku gak lulus smp.." kataku menjelaskan

"Masa sih, aku gak yakin kalau kamu gak lulus Mas, bukannya nilaimu delapan ya ?" ujarnya

"Iya, tapi semua yg kupelajari gak ada yg masuk ke otak, coba deh kamu cocokin dgn kertas kamu.."


Kami berdua saling melihat kertas ujian dan saling mencocokkannya, ternyata memang benar kalau aku gak lulus.

"Ternyata selama ini Tuhan telah berbaik hati kepadaku Nis.." Kataku sambil terus memegang kertas itu

"Mungkin itu karena kamu sholat tahajjud Mas, dan Allah mendengar doamu.. Kamu kan pernah bilang kalau menjelang ujian kamu sering tahajjud Mas. Inilah kunci jawaban dari Tuhan untukmu Mas.." kata Nissa dgn penuh ketulusan

"Ya, kamu benar Nis, Pintu Kebijaksanaan Tuhan selalu terbuka lebar bagi hambanya yg mau mengenal Tuhannya. Dan mimpi yg selama ini aku rasakan.. di tempat ini, pertemuan dgn seorang pemuda.. Semua adalah peristiwa masa depan yg akan kta lewati di tempat ini. Aku pernah bilang kalau aku pernah mengunjungi tempat ini Nis, ternyata semua itu ada di mimpiku.. Dalam mimpi aku melihat seorang lelaki dgn seorang perempuan yg memegang kertas dan berada di padang rumput yg luas .. aku baru tau kalau itu 2 kertas yg kita pegang ini, dan rumput itu adalah tempat ini." Kataku menahan haru, Nissa juga terharu mendengarnya..

Kami berdua melihat keatas langit, awan berarak menandakan hujan sebentar lagi turun..
Kami terdiam menikmati tiap tetes hujan yg dianugrahkan Tuhan, kami saling berpegangan erat..
tiba" saja aku tertawa, Nissa yg melihatku tertawa seorang diri heran dibuatnya..

"Kamu kenapa tertawa Mas ?"

"hha.. aku jadi berpikir satu hal Nis. Apa pemuda yg kutemui adalah malaikat mikail ?" kataku sambil tersenyum

"Kalau malaikat Mikail memang kenapa Mas ?"

"yah, aku hanya berpikir bahwa Tuhan mengirimkan malaikat mikail kepadaku untuk membawa rizkiku yg berupa kertas jawaban ini.. seperti yg kau tau kalau malaikat mikail adalah pembagi rizki yg sudah diatur per orangnya oleh Allah. Bagiku rizki bukan hanya karena harta, tetapi kesehatan, sehat jasmani dan rohani adalah anugrah terindah yg diberikan oleh Tuhan kpd hambanya.. betapa pentingnya kesehatan sehingga harta hanya barang murah jika dibanding kesehatan. Aku jadi yakin bahwa inilah rizki terindah bagiku Nis yaitu sehat dan kunci jawaban ini, secarik kertas yg ternyata berguna bagiku pada akhirnya..

"Ya Allah, terimakasih engkau telah mengirimkan rizki ini ya Rabb, titipkanlah salamku kepada Baginda Muhammad ya Allah, beserta malaikat mikail, jibril dan malaikat lainnya.. Titip juga salam hamba kpd orangtua hamba ya Rabb, semoga kami berdua dapat bertemu bersama orangtua hamba.. Amiin


Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 98 :
Barangsiapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang yang kafir”.


The End

By: Willdan