"Tok..Tok.. permisi"
"Ya.. silakan masuk" ujar pak andi
"aku pun masuk dgn hati berdebar-debar.. apa yg harus kukatakan pada Pak Andi kalau aku ingin menetap di Australia, kebetulan teman mendapatkan informasi kalau perusahaannya ingin mencari tenaga profesional untuk ditempatkan di Australia, dan temanku merekomendasikan saya ke perusahaan disana serta dibiayai oleh perusahaan tsb seandainya aku jadi bergabung.. Andai tawaran itu tidak datang aku tak mungkin galau seperti ini. Bagaimana pun Pak Andi adalah sosok pemimpin perusahaan yg aku segani dan ia sangat baik dgnku.
Ya Tuhan, mana jalan yg harus kupilih, disatu sisi ku tak bisa meninggalkan tempat ini tapi disisi lain hati ini mengharuskan menapaki masa depan yg jauh lebih luas, tak masalah betapa jauhnya Australia karena Engkau slalu dekat Ya Rabb..
Akhirnya aku bulatkan niat untuk berbicara kpd Pak Andi, andai tak dibolehkan pun aku siap tuk tetap disini..
"Maaf Pak Andi mengganggu waktunya, sebenarnya ada sesuatu yg saya ingin sampaikan tentang masalah pekerjaan Pak.." kataku terus terang
"Memang kenapa dy, apa ada sesuatu yg tidak beres ?" tanya Pak Andi heran
"Mhh.. Bapak beberapa bulan yg lalu menjelaskan kalau ada karyawan yg ingin meraih cita-cita yg lebih tinggi perusahaan siap membantu..."
"Pasti tentang Australia kan ?" kata Pak Andi dengan senyuman cerah
"Ba..bagaimana Bapak bisa tau ?" kataku tambah gugup
"hha,, kamu tenang saja nak Vandy.. sebenarnya sayalah yg merekomendasikan kamu pada perusahaan disana, kebetulan saya masih manajemen di perusahaan tersebut, temanmu itu yg aku suruh untuk menawarkan pekerjaan disana, selama ini Bapak melihat loyalitasmu pada perusahaan, dan saya ingin kamu masuk ke manajemen dengan pembiayaan oleh perusahaan. Kamu tenang saja dengan biaya hidup di Australia, ada mess yg disiapkan bagimu. Mhh.. sebenarnya bapak ingin memberangkatkanmu dengan Irwan, tapi saya tau kalau dia betah tinggal di indonesia bersama istri dan anaknya, lagipula dia sekarang sedang mengambil cuti seminggu yg diberikan perusahaan.."
"Saya tak tau harus bilang apa Pak.. Mungkin hanya Tuhan yg bisa membalas segala kebaikan Bapak selama ini.. sebenarnya saya bingung apakah harus mengambil pekerjaan disana, sedangkan saya sudah sangat kerasan di perusahaan ini, sekali lagi terimakasih Pak atas kebijaksanaannya.." kataku sambil menunduk haru
"Sudahlah, Mungkin ini memang rezekimu saya hanya menjalankan apa yg tepat untuk para karyawan terbaik disini, kamu masih bisa berkembang Van. Apa kamu telah bilang kepada Irwan bahwa kamu akan dimutasi ke perusahaan sana ?" tanyanya dgn serius
"Belum Pak, tapi Insya Allah saya akan memberitahu Irwan, sekaligus tuk pamitan dgnnya"
"Bagaimana kalau Berdua Bapak saja kesana, sekalian untuk mengurus perizinan dan visa. Bapak yg akan mengantarmu ke Australia, selebihnya kamu akan dibimbing oleh Ikhsan, temanmu itu.."
"Baiklah pak, sekali lagi terimakasih banyak Pak atas kesempatan yg diberikan, saya pamit Pak.."
"Baiklah, sampai bertemu besok pagi, dan jangan lupa persiapkan segala sesuatunya.. karena deadline perusahaan tinggal 2 minggu lagi.."
"Baik pak"
Aku pun keluar dari ruang Pak Andi dengan perasaan lebih tenang, rasanya ada hati yg lebih ringan walaupun sulit juga karena tak bisa bersua lebih sering dengan Irwan juga anaknya yang bernama Ashalina, melihat anak itu jadi ingin cepat" nikah. Mudah"an di Australia bertemu jodohnya.. pikirku sambil tersenyum.
Aku merasa ada ikatan persaudaraan yg kuat dgn Irwan karena nasib kami sama, orangtua tidak ada dan hanya mencari rezeki yg diturunkan Tuhan, kami berdua memang senasib sepenanggungan, walaupun sekarang ia telah ditemani istri yg shalehah, apa mungkin nanti di Australia ada bule yang mau dgn saya ?.
Yeah.. daripada memikirkan sesuatu yg tak mungkin lebih baik mempersiapkan sesuatu yg mendesak, mulai dari baju hingga celana, dari visa sampai dana.. hha
Setelah berkendaraan selama satu jam, akhirnya tiba di tempat kost. Waktu menunjukkan jam 7 malam, gak ada salahnya mandi sambil menenangkan pikiran, baru tidur dan persiapkan keperluan esok..
Ya Allah
Sungguh kebijaksanaanMu tiada terhingga.
Sehingga rambut pun menjadi lidah.
Ribuan rasa syukur tak mampu kuungkapkan.
Kuberjalan dikegelapan.
Bergoreskan segala harapan.
Tertanam dlm hati
Hingga remuk nestapa.
Tampak sebuah lentera.
Menerangi semesta.
Menembus segala cakrawala jiwa.
menanti saat itu tiba...
Ke Australiaaa..
Aamiin..
Sementara itu Irwan sedang mendengarkan gadis kecilnya yg mulai menunjukkan kepolosannya, umurnya yg 7 tahun tapi punya keingintahuan yg besar, disebelah bidadari mungil itu ada kucing anggora yg tertidur, ashalina bertanya :
"Yah, azan itu apa yah"
wah.. bagaimana ngomongnya ya... mhh
"azan itu panggilan untuk sholat nak,"
"Tapi kenapa tiap hari ?"
"Untuk memuji Tuhan akan kebesaranNya, kamu suatu saat nanti kalau sudah besar coba bayangkan seandainya suara azan di tiap masjid berkumandang, tiap detiknya silih berganti.. seandainya tiap daerah dan negara disatukan maka siang malam tidak akan pernah habis kumandang azan dan selalu silih berganti, Tuhan Yang Maha Mendengar pasti mendengarkan setiap pujian, melihat bumi yg penuh dgn pujian kepada Tuhan, itulah mengapa tukang azan bakal masuk surga, karena keikhlasan mereka mengumandangkan azan yg tak akan pernah berhenti sampai hari kiamat..
"Aku masih gak ngerti yah.."
Irwan tersenyum melihat gadis kecilnya, walaupun sekarang belum begitu mengerti namun seandainya ia sudah besar pasti akan mengerti dan yakin betapa islam adalah agama yg benar disisi Tuhan, walau hanya dari sebuah azan tapi jika suara seluruh muadzin dikumpulkan sebanding dengan perputaran bumi siang dan malam, terus menerus memuji Tuhan akan kebesaranNya, tiada satu agama pun didunia yg sanggup memenuhinya kecuali Islam dimata Tuhan..
Muadzdzin (tukang adzan) itu akan diampuni dosa-dosanya sesuai dengan panjangnya suara adzannya dan pahalanya seperti orang-orang yang sholat bersamanya. (Hr. Ath Thabrani )
Dari Juwaibir dari Adhdhahak " Ketika Abdullah bin Zaid mendapat mimpi tentang adzan dan diajarkan kepada Bilal,lalu Nabi saw menyuruh Bilal naik di atas papak (tingkat atas) rumah dan adzan,maka ketika mulai adzan terdengar suara gemuruh di kota Madinah, Maka Nabi saw bersabda" Tahukah kamu apakah suara gemuruh itu? jawab sahabat:Allah dan Rasulullah yang lebih mengetahui. Sabda Nabi saw :Sesungguhnya Tuhan menyuruh supaya dibuka pintu-pintu langit sampai ke arsy untuk menyambut adzan Bilal. Abubakar ra berkata : Apakah itu khusus untuk Bilal?. jawab Nabi saw : bahkan untuk semua tukang adzan,dan ruh orang orang mu'adzin itu berkumpul dengan ruh syuhada' (orang-orang yang mati syahid) maka pada hari qiyamat ada seruan :dimanakah para mu'adzin? maka berdirilah mereka diatas bukit misik(kasturi) dan kapur barus"
"Sha, kamu suka kucing kan ?"
"Suka yah"
"Mw ayah ceritakan tentang kucing gak ?"
"mw mw yah" katanya girang sambil mengelus kucing Anggora yg belum diberi nama
"Dulu Nabi Muhammad SAW memiliki seekor kucing yang diberi nama Mueeza. Suatu saat, dikala nabi hendak mengambil jubahnya, di temuinya Mueeza sedang terlelap tidur dengan santai diatas jubahnya. Tak ingin mengganggu hewan kesayangannya itu, nabi pun memotong belahan lengan yang ditiduri Mueeza dari jubahnya. Ketika Nabi kembali ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk sujud kepada majikannya. Sebagai balasan, nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke badan mungil kucing itu sebanyak 3 kali. Setiap kali Nabi menerima tamu di rumahnya, nabi selalu menggendong mueeza dan di taruh dipahanya. Salah satu sifat Mueeza yang nabi sukai ialah ia selalu mengeong ketika mendengar azan, dan seolah-olah suaranya terdengar seperti mengikuti lantunan suara adzan.
Kepada para sahabatnya, nabi berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan, layaknya menyayangi keluarga sendiri.
Nah Ayah pesan kamu jgn pukul kucing ya nak, nanti Rasul sedih. Juga hormati dan sayangi hewan, pasti nanti hewan akan sayang sama kamu..
"Iya yah.. Wah ternyata kucing suka dengar azan ya yah, hore aku ingin dengar azan yah sama mu..muessa yah, kucing rumah aku panggil muessa ya yah ?" katanya dengan mata berbinar
"Iya, kamu mainlah dgn muezha, hati" jgn ke jalanan ya.. " kataku sambil tersenyum
Kulihat Muezha yg terbangun dan main dgn asha, mereka berdua mengeong tanpa henti, hha indahnya memang kalau jadi anak kecil.. Ada kenangan indah yg tak pernah kan terlupa, berbeda dgn aku, Ayahnya..
Kuharap asha gak akan melihat kesedihan dimata Ayahnya,
nak, Ayah gak akan biarkan kmu menangis dan bersedih.. Ayah janji nak...
Bu.. akankah kau tersenyum disana, seandainya engkau melihat cucumu. Pasti sempurna kebahagiaan ini...
"Mas, kmu kenapa melamun ?" tanya Nissa heran
"oh, gak papa Niss. Cuma teringat masa lalu."
"Oh, kirain ada apa," ujar Nissa sambil menengok ke arah asha yg menguap berkali"
"Sha, tidur yuk bareng bunda.."
"Iya bunda.. "
Akhirnya Nissa dan Asha pergi tidur di lantai atas, aku masih belum mengantuk lagipula jatah libur cuti masih ada seminggu lagi.
10 menit berselang ternyata aku tertidur juga, jadilah aku tertidur di sofa.
To be Continue...
"Ya.. silakan masuk" ujar pak andi
"aku pun masuk dgn hati berdebar-debar.. apa yg harus kukatakan pada Pak Andi kalau aku ingin menetap di Australia, kebetulan teman mendapatkan informasi kalau perusahaannya ingin mencari tenaga profesional untuk ditempatkan di Australia, dan temanku merekomendasikan saya ke perusahaan disana serta dibiayai oleh perusahaan tsb seandainya aku jadi bergabung.. Andai tawaran itu tidak datang aku tak mungkin galau seperti ini. Bagaimana pun Pak Andi adalah sosok pemimpin perusahaan yg aku segani dan ia sangat baik dgnku.
Ya Tuhan, mana jalan yg harus kupilih, disatu sisi ku tak bisa meninggalkan tempat ini tapi disisi lain hati ini mengharuskan menapaki masa depan yg jauh lebih luas, tak masalah betapa jauhnya Australia karena Engkau slalu dekat Ya Rabb..
Akhirnya aku bulatkan niat untuk berbicara kpd Pak Andi, andai tak dibolehkan pun aku siap tuk tetap disini..
"Maaf Pak Andi mengganggu waktunya, sebenarnya ada sesuatu yg saya ingin sampaikan tentang masalah pekerjaan Pak.." kataku terus terang
"Memang kenapa dy, apa ada sesuatu yg tidak beres ?" tanya Pak Andi heran
"Mhh.. Bapak beberapa bulan yg lalu menjelaskan kalau ada karyawan yg ingin meraih cita-cita yg lebih tinggi perusahaan siap membantu..."
"Pasti tentang Australia kan ?" kata Pak Andi dengan senyuman cerah
"Ba..bagaimana Bapak bisa tau ?" kataku tambah gugup
"hha,, kamu tenang saja nak Vandy.. sebenarnya sayalah yg merekomendasikan kamu pada perusahaan disana, kebetulan saya masih manajemen di perusahaan tersebut, temanmu itu yg aku suruh untuk menawarkan pekerjaan disana, selama ini Bapak melihat loyalitasmu pada perusahaan, dan saya ingin kamu masuk ke manajemen dengan pembiayaan oleh perusahaan. Kamu tenang saja dengan biaya hidup di Australia, ada mess yg disiapkan bagimu. Mhh.. sebenarnya bapak ingin memberangkatkanmu dengan Irwan, tapi saya tau kalau dia betah tinggal di indonesia bersama istri dan anaknya, lagipula dia sekarang sedang mengambil cuti seminggu yg diberikan perusahaan.."
"Saya tak tau harus bilang apa Pak.. Mungkin hanya Tuhan yg bisa membalas segala kebaikan Bapak selama ini.. sebenarnya saya bingung apakah harus mengambil pekerjaan disana, sedangkan saya sudah sangat kerasan di perusahaan ini, sekali lagi terimakasih Pak atas kebijaksanaannya.." kataku sambil menunduk haru
"Sudahlah, Mungkin ini memang rezekimu saya hanya menjalankan apa yg tepat untuk para karyawan terbaik disini, kamu masih bisa berkembang Van. Apa kamu telah bilang kepada Irwan bahwa kamu akan dimutasi ke perusahaan sana ?" tanyanya dgn serius
"Belum Pak, tapi Insya Allah saya akan memberitahu Irwan, sekaligus tuk pamitan dgnnya"
"Bagaimana kalau Berdua Bapak saja kesana, sekalian untuk mengurus perizinan dan visa. Bapak yg akan mengantarmu ke Australia, selebihnya kamu akan dibimbing oleh Ikhsan, temanmu itu.."
"Baiklah pak, sekali lagi terimakasih banyak Pak atas kesempatan yg diberikan, saya pamit Pak.."
"Baiklah, sampai bertemu besok pagi, dan jangan lupa persiapkan segala sesuatunya.. karena deadline perusahaan tinggal 2 minggu lagi.."
"Baik pak"
Aku pun keluar dari ruang Pak Andi dengan perasaan lebih tenang, rasanya ada hati yg lebih ringan walaupun sulit juga karena tak bisa bersua lebih sering dengan Irwan juga anaknya yang bernama Ashalina, melihat anak itu jadi ingin cepat" nikah. Mudah"an di Australia bertemu jodohnya.. pikirku sambil tersenyum.
Aku merasa ada ikatan persaudaraan yg kuat dgn Irwan karena nasib kami sama, orangtua tidak ada dan hanya mencari rezeki yg diturunkan Tuhan, kami berdua memang senasib sepenanggungan, walaupun sekarang ia telah ditemani istri yg shalehah, apa mungkin nanti di Australia ada bule yang mau dgn saya ?.
Yeah.. daripada memikirkan sesuatu yg tak mungkin lebih baik mempersiapkan sesuatu yg mendesak, mulai dari baju hingga celana, dari visa sampai dana.. hha
Setelah berkendaraan selama satu jam, akhirnya tiba di tempat kost. Waktu menunjukkan jam 7 malam, gak ada salahnya mandi sambil menenangkan pikiran, baru tidur dan persiapkan keperluan esok..
Ya Allah
Sungguh kebijaksanaanMu tiada terhingga.
Sehingga rambut pun menjadi lidah.
Ribuan rasa syukur tak mampu kuungkapkan.
Kuberjalan dikegelapan.
Bergoreskan segala harapan.
Tertanam dlm hati
Hingga remuk nestapa.
Tampak sebuah lentera.
Menerangi semesta.
Menembus segala cakrawala jiwa.
menanti saat itu tiba...
Ke Australiaaa..
Aamiin..
Sementara itu Irwan sedang mendengarkan gadis kecilnya yg mulai menunjukkan kepolosannya, umurnya yg 7 tahun tapi punya keingintahuan yg besar, disebelah bidadari mungil itu ada kucing anggora yg tertidur, ashalina bertanya :
"Yah, azan itu apa yah"
wah.. bagaimana ngomongnya ya... mhh
"azan itu panggilan untuk sholat nak,"
"Tapi kenapa tiap hari ?"
"Untuk memuji Tuhan akan kebesaranNya, kamu suatu saat nanti kalau sudah besar coba bayangkan seandainya suara azan di tiap masjid berkumandang, tiap detiknya silih berganti.. seandainya tiap daerah dan negara disatukan maka siang malam tidak akan pernah habis kumandang azan dan selalu silih berganti, Tuhan Yang Maha Mendengar pasti mendengarkan setiap pujian, melihat bumi yg penuh dgn pujian kepada Tuhan, itulah mengapa tukang azan bakal masuk surga, karena keikhlasan mereka mengumandangkan azan yg tak akan pernah berhenti sampai hari kiamat..
"Aku masih gak ngerti yah.."
Irwan tersenyum melihat gadis kecilnya, walaupun sekarang belum begitu mengerti namun seandainya ia sudah besar pasti akan mengerti dan yakin betapa islam adalah agama yg benar disisi Tuhan, walau hanya dari sebuah azan tapi jika suara seluruh muadzin dikumpulkan sebanding dengan perputaran bumi siang dan malam, terus menerus memuji Tuhan akan kebesaranNya, tiada satu agama pun didunia yg sanggup memenuhinya kecuali Islam dimata Tuhan..
Muadzdzin (tukang adzan) itu akan diampuni dosa-dosanya sesuai dengan panjangnya suara adzannya dan pahalanya seperti orang-orang yang sholat bersamanya. (Hr. Ath Thabrani )
Dari Juwaibir dari Adhdhahak " Ketika Abdullah bin Zaid mendapat mimpi tentang adzan dan diajarkan kepada Bilal,lalu Nabi saw menyuruh Bilal naik di atas papak (tingkat atas) rumah dan adzan,maka ketika mulai adzan terdengar suara gemuruh di kota Madinah, Maka Nabi saw bersabda" Tahukah kamu apakah suara gemuruh itu? jawab sahabat:Allah dan Rasulullah yang lebih mengetahui. Sabda Nabi saw :Sesungguhnya Tuhan menyuruh supaya dibuka pintu-pintu langit sampai ke arsy untuk menyambut adzan Bilal. Abubakar ra berkata : Apakah itu khusus untuk Bilal?. jawab Nabi saw : bahkan untuk semua tukang adzan,dan ruh orang orang mu'adzin itu berkumpul dengan ruh syuhada' (orang-orang yang mati syahid) maka pada hari qiyamat ada seruan :dimanakah para mu'adzin? maka berdirilah mereka diatas bukit misik(kasturi) dan kapur barus"
"Sha, kamu suka kucing kan ?"
"Suka yah"
"Mw ayah ceritakan tentang kucing gak ?"
"mw mw yah" katanya girang sambil mengelus kucing Anggora yg belum diberi nama
"Dulu Nabi Muhammad SAW memiliki seekor kucing yang diberi nama Mueeza. Suatu saat, dikala nabi hendak mengambil jubahnya, di temuinya Mueeza sedang terlelap tidur dengan santai diatas jubahnya. Tak ingin mengganggu hewan kesayangannya itu, nabi pun memotong belahan lengan yang ditiduri Mueeza dari jubahnya. Ketika Nabi kembali ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk sujud kepada majikannya. Sebagai balasan, nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke badan mungil kucing itu sebanyak 3 kali. Setiap kali Nabi menerima tamu di rumahnya, nabi selalu menggendong mueeza dan di taruh dipahanya. Salah satu sifat Mueeza yang nabi sukai ialah ia selalu mengeong ketika mendengar azan, dan seolah-olah suaranya terdengar seperti mengikuti lantunan suara adzan.
Kepada para sahabatnya, nabi berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan, layaknya menyayangi keluarga sendiri.
Nah Ayah pesan kamu jgn pukul kucing ya nak, nanti Rasul sedih. Juga hormati dan sayangi hewan, pasti nanti hewan akan sayang sama kamu..
"Iya yah.. Wah ternyata kucing suka dengar azan ya yah, hore aku ingin dengar azan yah sama mu..muessa yah, kucing rumah aku panggil muessa ya yah ?" katanya dengan mata berbinar
"Iya, kamu mainlah dgn muezha, hati" jgn ke jalanan ya.. " kataku sambil tersenyum
Kulihat Muezha yg terbangun dan main dgn asha, mereka berdua mengeong tanpa henti, hha indahnya memang kalau jadi anak kecil.. Ada kenangan indah yg tak pernah kan terlupa, berbeda dgn aku, Ayahnya..
Kuharap asha gak akan melihat kesedihan dimata Ayahnya,
nak, Ayah gak akan biarkan kmu menangis dan bersedih.. Ayah janji nak...
Bu.. akankah kau tersenyum disana, seandainya engkau melihat cucumu. Pasti sempurna kebahagiaan ini...
"Mas, kmu kenapa melamun ?" tanya Nissa heran
"oh, gak papa Niss. Cuma teringat masa lalu."
"Oh, kirain ada apa," ujar Nissa sambil menengok ke arah asha yg menguap berkali"
"Sha, tidur yuk bareng bunda.."
"Iya bunda.. "
Akhirnya Nissa dan Asha pergi tidur di lantai atas, aku masih belum mengantuk lagipula jatah libur cuti masih ada seminggu lagi.
10 menit berselang ternyata aku tertidur juga, jadilah aku tertidur di sofa.
To be Continue...
BY: Willdan