Sabtu, 16 April 2011

wanita

Wanita diciptakan dari rusuk pria,
bukan dari kepalanya
untuk menjadi atasnya.
Melainkan dari sisinya 
untuk menjadi teman hidupnya,
dekat pula dengan lengannya
untuk di lindungi 
dan dekat dihatinya
untuk dicintai.....

penyair


Adalah rantai antara dunia ini dan alam baka
Kolam air manis untuk jiwa-jiwa yang kehausan
Sebatang pohon tertanam dibantaran sungai keindahan
Memikul bebuahan ranum hati lapar yang mencari

Adalah seekor burung bernyanyi
Berloncatan sepanjang cabang pidato
Bergetaran melodi mengisi segenap  tubuh
Dengan kemanisan dan keramahan
Sepotong awan putih di langit cerah
Menaik dan mengembang memenuhi angkasa.
Kemudian mencurahkan karunianya di atas bumi.

Padang kehidupan.
Adalah malaikat diutus Yang Maha Kuasa mengajarkan kalam ilahi.
Seberkas cahaya gemilang tak kunjung padam.
Tak terliput gelap malam
Tak tergoyah oleh angin kencang
Astarte menyanyikannya dengan cinta
Dan, Apollo menjadi cahayanya.





Sendiri,
Dia berpakaian sederhana
Dan, dipelihara oleh keramahan
Dia duduk di pangkuan alam belajar mencipta.
Dan, terjaga di keheningan malam
Menantikan turunnya ruh seorang suami yang menabur hati di kebun perasaan,
Di mana mereka membuahkan hasil demi menpang mereka yang mengumpulkan.

Inilah penyair yang diabaikan manusia pada zamannya,
Dan dikenal oleh mereka pada dunia yang sesungguhnya
Taman surga tempat kembali.

Inilah dia yang tak mencari sesuatu
Dari manusia demi menjaga seulas senyuman.
Yang tertiup bangkit dan memenuhi cakrawala
Dengan bayangan keindahan yang hidup.
Namun membuat orang bersembunyi
Dari makanan dan tempat perlindungannya.

Sampai kapan, oh manusia
Sampai kapan, oh keberadaan
Apakah kalian membangun gedung kehormatan
Bagi mereka yang meremasbumi dengan darah,
Dan mengelakkan diri dari mereka yang memberimu kedamaian dan ketentraman?



Sampai kapan kau akan memuja pembunuhan
Dan mereka yang membuat leher membungkuk di bawah beban penindasan.
Dan, melupakan mereka yang menghambur ke dalam kepekatan malam
Yang cahaya matanya menunjukkan kemegahan siang
Dan kebahagiaan serta kesenangan tak boleh melintas di dekatmu?

Dan, kalian, oh para  penyair
Hidupnya hidup ini:
Telah kautundukkan abad demi abad termasuk tirainya,
Dan, kau dianugerahi sebuah mahkota daun salam di wajah angan-angan.
Kau berdaulat atas semua hati,
Dan, kerajaanmu abadi.

Minggu, 10 April 2011

Senandung 
Asmara
カフリルジブラン
kelopak-kelopak jiwa

Akulah mata para pencinta, dan ruh
Anggur,jantung segala hidangan.
Akulah mawar,mekar bersama fajar dan
Sang dara mencium lalu menyematkanku ke dadanya.

Akulah rumah sejati sang anugerah, dan
Mata air kenikmatan, sumber kedamaian dan ketentraman.
Akulah senyum manis di bibir jelita.
Kala pemuda menggenggamku ia lupa sekelilingnya,
Dan duniapun menjadi mimpi indah yang nyata.

Akulah ungkapan penyair,
Hayalan para seniman,
Dan ilham para pemusik.
Akulah kuli suci di jantung seorang bocah, asuhan ibu mulia.

Aku terungkap dalam hati yang menjerit
Aku sempurna dalam hasrat jiwa
Menggema dalam ruang kosong suara.

Aku terungkap kepada Adam melalui Hawa
Dan ia pun terusir karenanya
Tapi aku terungkap kepada Sulaiman,
Dan dariku ia dapatkan hikmat pengetahuan

Aku tersenyum kepada Helena lalu
Ia menghancurkan Tarwada,
Tapi aku juga tersenyum kepada Kleopatra
Dan kedamaian pun meliputi lembah-lembah Nil.

Akulah warna zaman sekarang ke zaman –
Lahirkan hari ini dan merusak hari esok
Aku seperti dewa, pencipta reruntuhan
Aku lebih manis dari senyum bunga
Dan lebih ganas dan amuk prahara

Anugerah tak cukup untuk menghargaiku
Kehancuran tak menggentarkan aku
Kemiskinan tak menyurut langkahku
Iri dengki tidak merusak hatiku
Dan kegilaan takkan menghapuskan kehadiranku.

Wahai para pencari, Akulah kebenaran
Kebenaran sejati yang kalian cari
Kebenaran dalam memberi dan menerima
Rawatlah aku, dan kalian akan terlindungi.

g ada judul

Jika ada yang menanyakan kepadaku “siapa yang sesungguhnya engkau sayang dan menyayangimu? ”
Maka aku akan menjawab “Allah SWT tuhanku dan ibu dialah orang tuaku”
Ketika Tuhan-ku begitu menyayangiku, Ia memberikan kasih sayangnya dengan ujian dihidupku.
Ketika ibuku begitu menyayangiku, ia menunjukkan kasih sayangnya disaat aku terjatuh.
Ibuku berkata ketika aku merasa benar-benar terjatuh dengan semua ujian dalam diriku “nak,sabar...semua pasti berbalas”
Ya, apa yang ibuku katakan benar adanya. Awalnya aku tak mudah percaya dengan apa yang ibuku ucapkan. Berjalannya waktu aku belajar dengan kesabaranku atas semuanya dan aku mengerti setelah melihat hasilnya.
Disaatnya semua menjadi jauh untukku dan dariku, ibuku membisikkan doanya untukku kepada Tuhan. “jagalah anakku dari keburukan dan berilah yang terbaik untuknya”
Dialah peneduhku dibumi, ibu...
Dialah pemberi kekuatan yang kekal, Tuhan...

malam

Malam ini begitu singkat....
ingin hati tak beranjak pergi.
Tapi pendulum waktu tak kuasa berdiam dalam alur.
Abu-abu tak menyelimuti kalam malam kali ini...
tersirat jingga dan perak dalam layar......




-------------------------------------------------------------------------
Malam malu-malu menghampiriku.
Menyapaku dengan lembut dan berkata
"selamat malam"....
Malam membelaiku dengan lembut,
seolah rindu lama tak bersua.
Malam memelukku dengan hangat,
seolah selimut berajut anak api.
Malam membaringkanku diperaduan raga,
memberikan senyum sayang sambil berkata "tutuplah matamu sayang,karena esok akan menghantarkanmu kebahagiaan dipangkuanmu"....
m
u
k
i
a
l
a
'
u
m
a
l
a
s
s
A